Internasional

Nah Lho, AS Klaim Punya Bukti Rusia Eksekusi Warga Ukraina

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 April 2022 12:55
Kantong plastik berisi mayat yang digali dari kuburan massal berjejer di Bucha, di pinggiran Kyiv, Ukraina, Jumat (8/4/2022). (AP Photo/Rodrigo Abd) Foto: Kantong plastik berisi mayat yang digali dari kuburan massal berjejer di Bucha, di pinggiran Kyiv, Ukraina, Jumat (8/4/2022). (AP Photo/Rodrigo Abd)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) mengaku memiliki informasi kredibel mengenai unit militer Rusia yang mengeksekusi warga Ukraina, yang berusaha menyerah di dekat wilayah Donetsk.

Hal ini disampaikan kata Duta Besar Besar untuk Peradilan Pidana Global Beth Van Schaack di PBB, Rabu (27/4/2022).

"Kami sekarang memiliki informasi yang kredibel bahwa unit militer Rusia yang beroperasi di sekitar Donetsk mengeksekusi warga Ukraina yang berusaha untuk menyerah, daripada menahan mereka," kata Van Schaak, dikutip dari CNN International.

"Jika benar, ini akan menjadi pelanggaran terhadap prinsip inti hukum perang: larangan eksekusi mati terhadap warga sipil dan kombatan yang hors de combat (keluar dari pertempuran) berdasarkan penyerahan diri, cedera, atau bentuk ketidakmampuan lainnya."

Van Schaak juga mengatakan AS memiliki laporan yang dapat dipercaya tentang orang-orang yang terbunuh dengan gaya eksekusi dengan tangan terikat; tubuh yang menunjukkan tanda-tanda penyiksaan; laporan mengerikan tentang kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak perempuan.

"Gambar-gambar dan laporan-laporan ini menunjukkan bahwa kekejaman bukanlah hasil dari unit atau individu yang melenceng. Mereka, sebaliknya, mengungkapkan pola pelecehan sistematis yang sangat mengganggu di semua area di mana pasukan Rusia terlibat," tambah Van Schaak.

Lebih lanjut, Van Schaak berharap orang yang melakukan dan memerintahkan kejahatan ini harus dimintai pertanggungjawaban dan bukti kriminalitas.

"Pesan sederhana kami kepada kepemimpinan militer dan politik Rusia: dunia sedang menonton, dan Anda akan dimintai pertanggungjawaban," tambahnya.

AS sendiri menyambut baik penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas kekejaman yang dilakukan di Ukraina, kata Van Shaak, merujuk tujuan bersama para pemangku kepentingan untuk mencapai keadilan.

"Amerika Serikat mendukung serangkaian investigasi internasional terhadap kekejaman di Ukraina. Ini termasuk yang dilakukan oleh Pengadilan Kriminal Internasional, PBB, dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa," katanya.

Sementara itu, Pemerintah Ukraina sedang menyelidiki sekitar 7.600 potensi kejahatan perang dengan sedikitnya 500 tersangka terkait serangan Rusia ke negaranya pada 24 Februari.

Menurut PBB, per 22 April lebih dari 2.400 warga sipil telah tewas sejak konflik dimulai pada akhir Februari. Tapi, hitungan resmi kemungkinan akan terus naik.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Terungkap! Intelijen AS Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia


(tfa/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading