
Gunung Anak Krakatau 'Siaga', Mudik Merak-Bakauheni Gimana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status level Gunung Anak Krakatau (GAK) dari yang sebelumnya di level II (waspada) menjadi level III (siaga). Lantas bagaimana dengan dampak yang ditimbulkan terhadap aktivitas mudik lebaran akibat erupsi gunung ini?
Peneliti Vulkanologi Surono menilai bahwa naiknya status Gunung Anak Krakatau menjadi level siaga tidak akan membahayakan para pemudik yang melewati rute penyeberangan Merak-Bakauheni.
"Penyeberangan Merak-Bangkauheni akan aman-aman saja Gunung Anak Krakatau meletus atau tidak meletus," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (27/4/2022).
Oleh sebab itu ia menghimbau supaya masyarakat tetap tenang dan tidak perlu terlalu khawatir. Apalagi selama masyarakat tidak beraktivitas di dalam radius 5 kilometer (km) Gunung Anak Krakatau, maka dipastikan dalam posisi aman.
Di samping itu, menurutnya aktivitas Gunung Anak Krakatau juga tidak akan menyebabkan tsunami. Menurutnya tsunami Gunung Anak Krakatau terjadi bukan karena adanya sebuah letusan. Namun lebih kepada bagian tubuh Gunung Anak Krakatau yang terjadi longsor akibat erupsi.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati sebelumnya menghimbau agar masyarakat tetap waspada, terutama atas meningkatnya status Gunung Anak Krakatau ini. Pasalnya aktivitas gunung ini berpotensi memicu gelombang laut tinggi atau tsunami.
Dwikorita mengingatkan bahwa aktivitas Gunung Anak Krakatau pernah menimbulkan tsunami. Oleh sebab itu, pihaknya bersama PVMBG, Badan Geologi, hingga BPBD setempat terus memonitor kondisi gelombang air laut di sekitar Gunung Anak Krakatau.
"Dengan meningkatnya aktivitas GAK dari level II menjadi level III, maka masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi tsunami di malam hari," kata dia.
Dia pun menjelaskan bahwa kewaspadaan itu diperlukan mengingat di malam hari petugas kesulitan untuk dapat melihat aktivitas Gunung Anak Krakatau secara visual terkait gelombang tinggi yang mendekati pantai. Berbeda jika kondisinya di siang hari.
Meski begitu, Dwikorita meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab. Ia menghimbau supaya masyarakat mendapat informasi yang bersumber dari PVMBG-Badan Geologi dan BMKG, serta BPBD setempat.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gunung Anak Krakatau Siaga, Perhatikan Nih Kata Mbah Rono
