
Gunung Anak Krakatau 'Siaga', Begini Ramalan Mbah Rono

Jakarta, CNBC Indonesia - Peneliti Vulkanologi Surono memastikan bahwa letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) tidak akan membesar. Terutama setelah beberapa belakangan ini mengalami erupsi.
Pria yang sering akrab disapa Mbah Rono ini mengatakan bawa material letusan dari Gununug Anak Krakatau akan jatuh tak jauh di sekitar gunung. Sehingga tidak akan berdampak luas, ia pun mengibaratkan letusan Gunung Anak Krakatau ibarat seperti anak kecil yang dinamis.
"Tidak akan letusan Gunung Anak Krakatau menjadi besar. Material letusannya jatuh di sekitarnya untuk bentuk tubuh Gunung Anak Krakatau supaya jadi tinggi dan besar," kata dia kepada CNBC Indonesia, Rabu (27/4/2022).
Oleh karena itu ia optimistis kondisi Gunung Anak Krakatau ke depan akan baik-baik saja. Bahkan status siaga untuk gunung ini sudah cukup tinggi dan tidak akan meningkat kembali.
Untuk diketahui, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status level Gunung Anak Krakatau (GAK) dari yang sebelumnya di level II (waspada) menjadi level III (siaga). Akibat dari meningkatnya status Gunung Anak Krakatau ini, pemerintah mengimbau masyarakat tetap waspada dari potensi tsunami.
Sebelumnya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait status naiknya Anak Gunung Krakatau dari level waspada menjadi siaga.
"Kami Badan Geologi terus berkoordinasi dengan BMKG karena terdapat bahaya dari erupsi Gunung Anak Krakatau yaitu bahaya longsor," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (25/4/2022).
Namun demikian, mengingat kondisi tubuh Gunung Anak Krakatau saat ini masih terbilang cukup kecil, maka potensi longsor gunung berapi ini diharapkan tidak begitu besar. Oleh sebab itu, ke depan Badan Geologi akan terus melakukan sejumlah evaluasi mengenai potensi bahaya dari longsor tersebut.
Ia pun membeberkan bahwa sejak Minggu 24 April kemarin, Anak Gunung Krakatau tengah dalam periode erupsi. Bahkan dalam tiga hari terakhir ini, tinggi kolom abu akibat erupsi teramati kurang lebih mencapai 3.000 meter.
Selain erupsi, tingkat emisi gas rumah kaca di Gunung Anak Krakatau juga mengalami peningkatan. Dimana pada 15 April emisi GRK yang dikeluarkan oleh gunung berapi ini adalah sebesar 68 ton/CO2 per hari, sementara pada 17 April 181 ton CO2/per hari, dan terakhir pada 23 April melonjak drastis menjadi 9000 ton/CO2 per hari.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gunung Anak Krakatau Siaga, Perhatikan Nih Kata Mbah Rono