RI Tak Sendiri, Negara-negara Ini Juga Larang Ekspor Pangan

News - Aulia Mutiara, CNBC Indonesia
27 April 2022 11:45
Suasana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibu Kota berdampak pada aktivitas di pasar Jaya salah satunya, di kawasan Pasar Cijantung, Jakarta Timur. 16/6/20, CNBC Indonesia/Tri Susilo

Pantauan CNBC Indonesia dilapangan pada Selasa (16/6/20) mencoba menelusuri seluruh isi pasar, tampak sepi  pembeli.  Salah satu pasar di kawasan Jakarta Timur itu sangat berbeda dibanding hari-hari biasanya yang padat dan ramai. Kali ini tampak sepi. Bahkan kendaraan yang terparkir sangat minim.  

Salah satu pedagang pakaian anak mengatakan, kondisi pasar mulai sepi saat terjadi virus corona. “Ini sangat berimbas pada pendapatan kami. Repot kalau begini terus,”ujarnya.

Menurutnya,  setelah lewat pukul 11.00 WIB, siang hari, sudah sangat kurang orang yang berbelanja di pasar. Dagangan pun tentu aja banyak yang tak laku. Karena itu ia berharap wabah COVID-19  ini bisa cepat selesai.

Yanto, pedagang daging ayam juga merasakan demikian. “ Jam 10 masih numpuk dagangan ini. kami sangat khawatir pak kalau begini terus.,”ujarnya sambal geleng geleng kepala.

Pedagang sayur pun demikian. Munawar seorang  tukang sayur mengatakan, untuk mendapatkan sayur juga sulit. “Kita dapat juga sulit. Jualnya juga sudah sepi pembeli. Aturan jaga jarak dan tidak berpergian ke pasar sangat berdampak. “Jadi kalau enggak laku ya udah jadi risiko,” ungkapnya.  

Penjagaan juga diperketat oleh anggota TNI dan securty pasar untuk, setiap pengunjung yang ingin masuk ke pasar akan dicek suhu dan cuci tangan. 

Untuk kepasar basah (pasar ikan) dipastikan pengunjung memakai masker, peraturan tersebut sudah pasang sebelum masuk pasar basar.

Sebelumnya Seorang pedagang di Pasar Obor Cijantung dinyatakan positif Covid-19 usai jalani rapid test dan swab test Covid-19 pada Jumat (29/5/2020) lalu.

Informasi itu berdasarkan data dari Perumda Pasar Jaya pada Kamis (11/6/2020).

Adapun rapid test dan swab test di Pasar Obor Cijantung pada 29 Mei 2020 lalu diikuti 75 peserta yang terdiri dari pengunjung dan pedagang pasar.

Hasilnya, empat orang reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test. Kemudian, dari empat orang itu, seorang pedagang dinyatakan positif Covid-19.

 (CNBC Indonesia/ Tri Susilo) Foto: Pasar Cijantung (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia Ukraina membuatĀ ancaman krisis pangan semakin nyata. Tingginya permintaan, gangguan logistik, serta terdistrupsinya pasokan membuat sejumlah negara memilih mengamankan pasokan pangannya sendiri dan melarang ekspor.

Lebih dariĀ dua bulan berlalu, perang Rusia-Ukraina belum juga menunjukkan tanda-tanda eskalasi serangan menurun. Wajar saja, konflik militer antara kedua negara pun menimbulkan efek yang luas salah satunya dampak pada pasokan kebutuhan pangan global.

Gangguan yang disebabkan oleh konflik terhadap ekspor makanan oleh Rusia dan Ukraina mengekspos pasar makanan global untuk meningkatkan risiko ketersediaan yang lebih ketat, permintaan impor yang tidak terpenuhi dan harga pangan internasional yang lebih tinggi.

Rusia dan Ukraina bersama-sama menyumbang sekitar 29% dari ekspor gandum global, serta 19% dari ekspor jagung. Rusia dan Ukraina juga menyediakan 80% ekspor minyak bunga matahari dunia, yang bersaing dengan minyak kedelai.

tradeSumber: BPS

Petani Ukraina terpaksa mengabaikan ladang mereka karena jutaan orang harus melarikan diri, atau mencoba melawan dan mempertahankan hidup. Pelabuhan-pelabuhan yang biasanya mengirim gandum dan makanan pokok ke ke seluruh dunia berhenti beroperasi. Terutama suplai produk gandum yang menjadi bahan pokok untuk membuat roti, mi, dan pakan ternak terganggu.

Harga pangan global diketahui telah melonjak pasca perang terjadi. Bukan tanpa alasan, Ukraina mapun Rusia merupakan produsen utama komoditas pangan seperti gandum, jagung, dan juga biji bunga matahari.

Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), indeks harga pangan dunia telah berada di level 159,3 pada Maret 2022. Angka tersebut merupakan level tertingginya sejak 1990.

Amankan Diri, Batasi Ekspor
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2 3

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading