Ngeri! Usai 1 Jam Jokowi Umumkan, Harga Sawit Langsung Terjun
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beli tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dilaporkan anjlok sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan rencana pelarangan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya per Kamis, 28 April 2022. Bahkan hingga 60%.
"Pascapengumuman, 1 jam saja setelah pengumuman tersebut, ternyata di bawah bereaksi sangat negatif. Dari Aceh sampai Papua melaporkan harga TBS langsung anjlok. Dalam 4 hari terakhir ini sudah anjlok mencapai 60%. Ini hal yang sangat menyakitkan bagi petani," kata Sekjen Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Rino Afrino dalam Profit CNBC Indonesia, Selasa (26/4/2022).
Padahal, lanjut dia, pelarangan baru efektif mulai 28 April 2022, namun petani di Indonesia sudah mengalami kehilangan pendapatan Rp 1.000-1.500 per kilogram selama 4 hari terakhir.
Menurut Rino keputusan itu membuat kebingungan di level petan. Dimana seharusnya pemerintah juga memberikan penjelasan yang konkret di balik alasan larangan ekspor tersebut.
"Ini kan ada ada produk CPO dan turunannya seharusnya dijelaskan itu untuk semua produk atau minyak goreng saja ini kan masih tidak jelas sampai hari ini. Di level menengah terjadi kebingungan yang beli TBS dari kami," kata Rino.
Mengenai penurunan harga TBS 60%, Rino menjelaskan penentuan harga ini sudah berdasarkan Menteri Pertanian 1/2018 tentang penetapan harga TBS. Dengan memperhitungkan harga internasional, pungutan ekspor, bea keluar, sehingga muncul harga domestik.
"Sampai hari ini sebelum Presiden umumkan (larangan ekspor) pada prinsipnya petani kelapa sawit sudah banyak mengalah. Semenjak 4 bulan terakhir sudah berkurang harga TBS karena ada kebijakan minyak goreng seperti DMO, hingga subsidi," kata Rino.
Rino menjelaskan setiap aturan yang dikeluarkan pemerintah mengenai minyak goreng selalu berdampak pada harga jual TBS petani. Termasuk kebijakan subsidi minyak goreng.
"Terakhir pada 16 Maret itu ada aturan subsidi. Subsidi yang dilakukan BPDPKS itu dilakukan dari dana petani sawit, dipotong dari harga TBS. Kami ikhlas. Namun lagi lagi menjelang lebaran kita digoncang aturan ini," kata Rino.
"Kami tidak mengira pemerintah tidak mengantisipasinya. Ini terjadi di lapangan. Ini masalah perut. Semua isi group WA dan komunikasi kami itu keluhan," ujarnya
(dce/dce)