Minyak Makan Merah Ditargetkan Penuhi 10% Kebutuhan Nasional

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Gulat Medali Emas Manurung mengungkapkan bahwa minyak makan merah bukanlah sesuatu hal yang baru. Karena masyarakat lebih sering menggunakan minyak yang lebih jernih, minyak makan merah seolah dilupakan.
Padahal, ujarnya minyak makan merah dijamin aman dan baik untuk kesehatan, karena mengandung banyak vitamin.
"Ini sudah pernah ada tapi kita sibuk dengan yang kinclong. Kita mengabaikan yang tersedia," jelas Gulat dalam special dialogue yang diselenggarakan CNBC Indonesia, Kamis (27/10/2022).
Lebih jauh ia menjelaskan, minyak makan merah akan menjadi sebuah solusi untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng yang sebelumnya terjadi beberapa waktu lalu. Terlebih, harga Tandan Buah Segar (TBS) cukup berfluktuatif dan hal tersebut dinilai tidak menguntungkan petani.
"Target kami dari kebutuhan minyak goreng Indonesia 1,6 juta ton per hektar. Paling tidak minyak makan merah bisa 10% memenuhi kebutuhan nasional," jelasnya.
Ia mengatakan, dari total luas perkebunan sawit sebesar 16,38 juta, sebanyak 42% atau 6,8 juta hektar dikelola petani.
Namun dari 6,8 juta hektar itu, tanaman yang menghasilkan 4,4 juta hektar. Sedangkan tanaman tua atau belum menghasilkan itu 2,4 uta hektar.
"Artinya kita berpatokan pada tanaman yang menghasilkan saja. Kalau kita gunakan ini sebagai produsen dari penghasil CPO 51 juta ton petani sawit mensuplai 26% kalau dari segi CTO. Dari segi luas minyak makan merah menjadi kanal baru dari TBS kami," ungkap Gulat.
Ia pun mendukung upaya pemerintah dalam hal ini Menteri Koperasi dengan membangun 100 pabrik minyak makan merah.
Dengan membangun 100 pabrik maka minyak makan merah ini telah meyerap kurang lebih 100 ribu hektar kebun sawit petani.
"Berarti dari 4,4 juta hektar lahan petani produktif, dengan adanya 100 pabrik minyak ini telah menyerap TBS petani 100 ribu hektar atau 2,2% dari total luas tanaman sawit petani yang menghasilkan. Sedikit? Tapi masih on progres," tutupnya.
[Gambas:Video CNBC]
Luhut Buka-bukaan Biang Kerok Masalah Minyak Goreng di RI
(dpu/dpu)