Internasional

7 Fakta Baru Rusia-Ukraina, Kherson Jatuh-Jerman Diusir

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 26/04/2022 09:00 WIB
Foto: Bagian dari tank yang hancur dan kendaraan yang terbakar berada di area yang dikuasai oleh pasukan separatis dukungan Rusia di Mariupol, Ukraina, Sabtu (23/4/2022) (AP Photo/Alexei Alexandrov)

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Rusia ke Ukraina masih terus dilancarkan. Moskow masih menyerbu wilayah Timur Ukraina seraya melemparkan rudal ke beberapa area lain jirannya itu.

Mengutip CNN International, Selasa (26/4/2022), berikut beberapa perkembangannya:


1. Sekjen PBB Terbang ke Rusia & Ukraina

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres saat ini berada di pesawat dalam perjalanan ke Moskow. Ia akan menemui Presiden Rusia Vladimir Putin saat tiba disana.

"Guterres akan diterima oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa dan akan mengadakan pertemuan kerja dan makan siang dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov," ujar Wakil Juru Bicara Sekjen PBB Farhan Haq.

Setelah dari Moskow, Guterres akan melakukan perjalanan ke ibu kota Ukraina, Kyiv. Ia rencananya akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, Kamis.

2. Ledakan Besar di Luhansk

Sebuah ledakan besar terjadi di kota Kreminna di wilayah Luhansk, daerah yang baru-baru ini diduduki oleh pasukan Rusia. Pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Gerashchenko mengatakan ledakan itu terjadi di sebuah gedung administrasi di kota itu.

Meski begitu, pihaknya menegaskan bahwa ini bukanlah ledakan akibat serangan melainkan ledakan pipa gas. Namun informasi ini belum dapat diverifikasi lebih lanjut

"Akibat ledakan gas di gedung dewan kota di Kreminna, tidak ada yang selamat," katanya di Telegram.

3. Rusia Pesimis Gencatan Senjata

Wakil Duta besar Rusia untuk PBB mengatakan bahwa gencatan senjata di Ukraina bukanlah pilihan yang baik saat ini. Ia başkan pesimin sola itu.

"Kami tidak berpikir bahwa gencatan senjata adalah pilihan yang baik saat ini karena satu-satunya keuntungan yang akan diberikan adalah memberikan kemungkinan bagi pasukan Ukraina untuk berkumpul kembali dan untuk melancarkan lebih banyak provokasi seperti Bucha," ujar Deputi Pertama Perwakilan Tetap dari misi Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy.

"Terus terang bukan saya yang memutuskan, tetapi saya tidak melihat alasan apapun (ini akan dikejar) sekarang."

Halaman 2>>


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Serangan Udara Rusia Hantam Penjara dan RS di Ukraina

Pages