Internasional

Maaf Damai Rusia-Ukraina Batal, Ini yang Terjadi

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
26 April 2022 06:00
Orang-orang berbaring di tanah untuk melambangkan orang-orang yang tewas dalam perang di Ukraina selama demonstrasi menentang invasi Rusia ke Ukraina, di depan gedung Reichstag di Berlin, Jerman, Rabu, 6 April 2022. (AP/Markus Schreiber)
Foto: Orang-orang berbaring di tanah untuk melambangkan orang-orang yang tewas dalam perang di Ukraina selama demonstrasi menentang invasi Rusia ke Ukraina, di depan gedung Reichstag di Berlin, Jerman, Rabu, 6 April 2022. (AP/Markus Schreiber)

Jakarta, CNBC Indonesia - Damai Rusia dan Ukraian sepertinya tak akan berlangsung dalam waktu dekat. Perang mungkin akan terus terjadi beberapa waktu ke depan.

Mengutip Moscow Times Selasa (26/4/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin disebut membatalkan rencana kesepakatan damai. Bahkan, ia disebut akan merebut lebih banyak wilayah Ukraina yang sebelumnya gagal direbut Rusia di "fase pertama perang".

Hal ini pertama kali dimuat The Financial Times, Minggu. Media itu mengutip tiga sumber.

Awalnya harapan kesepakatan ada. Namun hal itu terhenti seiring dengan langkah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menyebut Putin melakukan kejahatan perang di Bucha dan Mariupol.

Ini membuat marah pria 69 tahun itu. Putin pun mengisyaratkan upaya damai kini berada di "jalan buntu", apalagi setelah mendengar kapal penjelajah rudal Rusia, Moskva, tenggelam diserang Ukraina.

"Putin menentang menandatangani apa pun," kata sumber itu.

"Setelah Moskva, dia tidak terlihat seperti pemenang. Itu memalukan. Dia perlu menemukan cara untuk keluar dari ini sebagai pemenang."

Itu pun membuat para penasehatnya menyarankan Putin beralih ke strategi "perampasan tanah". Ini juga tercermin dari pembicaraan telepon Putin dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel bahwa Ukraina sendiri yang membangun tembok dan tak akan bertemu Zelensky dalam waktu dekat.

"Dia ingin semuanya diputuskan sebelum pertemuan pribadi mereka," kata seseorang yang terlibat dalam pembicaraan damai kedua negara bekas Uni Soviet itu.

"Putin menghindari pertemuan Zelensky dengan sekuat tenaga."

Rusia sendiri sudah menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Hingga kini tepat dua bulan serangan dilancarkan.

Di awal Rusia menyerang hingga iba kota Kyiv, Ukraina Tengah. Namun awal April pasukan ditarik dan Moskow menyebut serangan "fase pertama" telah berakhir.

Kremlin akhirnya menyebut negeri itu akan melakukan "serangan fase kedua". Fokusnya adalah Ukraina Timur.

Serangan Rusia ke Ukraina telah membuat ribuan orang tewas. Bukan hanya itu, dari data lembaga PBB, 5 juta lebih warga mengungsi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biden Mau Gagalkan Serangan Rusia Ke Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular