
Pernyataan Putin Terbaru soal Perang Rusia-Ukraina: Dead End!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pembicaraan damai dengan Ukraina kini 'dead end' alias buntu. Hal tersebut diutarakannya dalam konferensi pers terbaru di kota Vostochny Cosmodrome, 5.550 kilometer timur ibu kota Moskow, Selasa (12/4/2022).
"Kami kembali ke situasi buntu," tegas Putin pemimpin tertinggi Rusia sejak 1999 itu dimuat Reuters.
Hal ini menurutnya bukan tanpa sebab. Putin menyebut Kyiv telah menggagalkan pembicaraan damai dengan melakukan apa yang dia katakan sebagai "klaim palsu atas kejahatan perang Rusia".
Ini terkait pembantaian warga sipil di Bucha, yang memakan korban hingga 300 jiwa. Padahal, ujarnya, Rusia telah memberi jaminan keamanan untuk seluruh Ukraina.
Ia kemudian mengaitkan laporan Bucha dengan perang Suriah dan Afghanistan. Ia menuturkan penghancuran justru dilakukan Amerika Serikat (AS).
"Pernahkah Anda melihat bagaimana kota Suriah ini berubah menjadi puing-puing oleh pesawat Amerika? Mayat tergeletak di reruntuhan selama berbulan-bulan membusuk," kata Putin.
"Tidak ada yang peduli. Tidak ada yang memperhatikan," lanjutnya.
"Tidak ada keheningan seperti itu ketika provokasi dilancarkan di Suriah, ketika mereka menggambarkan penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Assad. Kemudian ternyata itu palsu. Ini adalah jenis palsu yang sama di Bucha," jelasnya.
Rusia juga, katanya lagi, tidak memiliki pilihan selain perang karena harus membela penutur bahasa Rusia di Ukraina Timur. Ini juga demi mencegah kondisi "anti Rusia" karena posisi pemerintah saat ini.
Di kesempatan yang sama, ia pun mengatakan serangan pasukan Rusia akan terus dilakukan. Ia percaya tentara Kremlin akan menang.
"Tentu saja, saya tidak ragu sama sekali," ujarnya soal kemungkinan serangan Rusia berhasil sesuai tujuan.
Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Sejak saat itu ribuan orang dilaporkan tewas dan 4 juta telah mengungsi dari Ukraina.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS CS Minggir, Ini Bukti Baru Ekonomi Putin Masih Sakti
