Kepemimpinan Puan di DPR Implementasikan Perjuangan Kartini

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
22 April 2022 17:27
Ketua DPR RI Puan Maharani mengimbau masyarakat terkait prokes selama Ramadan.
Foto: Dok: DPR RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Tokoh Perempuan Muda Muhammadiyah Ulfah Mawardi mengapresiasi DPR di bawah kepemimpinan Puan Maharani. Menurut dia, wajah parlemen saat ini responsif terhadap isu-isu keadilan gender.

"Sosok Puan, dalam kepemimpinannya di DPR dan sebagai tokoh politik, telah menjadi inspirasi bagi siapa pun, bahwa bangsa ini, Indonesia yang kita cintai ini membuka lebar kesempatan perempuan untuk berkarya. Inilah substansi dari perjuangan Kartini untuk masa kini," kata Ulfah dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (22/4/2022).

Menurut Ulfah, dengan posisi Puan Maharani sebagai Ketua DPR, maka nilai-nilai yang diperjuangkan Kartini mendapatkan kesetaraan dalam hak pendidikan dan mendorong percaya diri perempuan dalam berkarier menjadi keniscayaan.

"Leader tentang perjuangan-perjuangan itu sekarang melekat pada Puan Maharani, yang berkat posisinya telah simbol perlawanan atas praktik-praktik diskriminasi," ungkapnya.

Sekjen Pimpinan Pusat Nasyiah Aisyiyah (Putri Muhammadiyah) 2012-2016 ini menjelaskan, asumsi perempuan yang hanya menjadi ibu rumah tangga kini semakin ternegasikan. Apalagi, sebelumnya juga sudah ada contoh sosok perempuan menempati posisi sebagai presiden, yakni Megawati Soekarnoputri.

"Karena itu, di momentum menyambut Hari Kartini (21 April) tahun ini, perempuan tidak perlu ragu. Sejatinya memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mengejar mimpi dan cita-citanya, baik dalam konteks mengenyam pendidikan tinggi, meniti karir, hingga kesempatan di ruang politik serta jabatan publik," ujarnya.

Lebih lanjut, Ulfah mengatakan Kartini untuk masa kini terimplementasikan dalam perempuan yang memiliki semangat juang tinggi, kepercayaan diri, dan yakin terhadap kemampuan yang dimilikinya. Spirit itulah yang menjadikan perempuan memiliki keinginan untuk memerdekakan dirinya, dan memiliki prinsip hidup yang kuat.

"Kehadiran Puan Maharani sebagai perempuan pertama yang menjadi ketua DPR memberikan contoh baik dan harapan kedepan bahwa jika perempuan diberikan kesempatan mengakses berbagai sumber daya dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, maka perempuan memiliki potensi yang luar biasa dalam pembangunan," ujarnya.

Di sisi lain, kata dia, dari sisi nilai keagamaan, khususnya ajaran Islam, sangat tegas untuk dijadikan pijakan yang relevan dalam hak asasi perempuan (HAP), yakni untuk mengangkat martabatnya dan menjauhkannya dari praktik perlakuan diskriminatif.

"Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S al Hujurat ayat 13, yang artinya Wahai manusia Kami ciptakan kamu dari lelaki dan perempuan dan Kami jadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa kepada-Nya," papar dia.

Menurut dia, ayat yang pernah disitir Presiden Ir Soekarno dalam pidato To Build the World A New di hadapan Sidang Umum PBB ini akan selalu relevan untuk membangun kesadaran perempuan tidak berhak mendapatkan perlakuan yang diskriminatif.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Puan: Pemulihan Ekonomi Harus Dirasakan Rakyat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular