Internasional

Stop Pasokan Gas Rusia, Jerman Bisa Dihantam Resesi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
13 April 2022 21:07
FILE - A Russian construction worker speaks on a mobile phone during a ceremony marking the start of Nord Stream pipeline construction in Portovaya Bay some 170 kms (106 miles) north-west from St. Petersburg, Russia on April 9, 2010. Europe is short of gas. Russia could in theory supply more beyond its long-term agreements, but hasn't, leading to accusations it is holding back to pressure Europe to approve a new controversial Russian pipeline.  (AP Photo/Dmitry Lovetsky, File)
Foto: AP/Dmitry Lovetsky

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah lembaga riset Jerman memperingatkan ekonomi negara tersebut diprediksi akan sangat terpukul jika pasokan gas Rusia terhenti.

Menurut perkiraan ekonomi bersama lima lembaga penelitian ekonomi terkemuka Jerman, jika terjadi gangguan langsung pada pasokan gas Rusia, total 220 miliar euro dalam output ekonomi Jerman akan berisiko terganggu pada 2022 dan 2023.

Jumlah tersebut akan setara dengan lebih dari 6,5% dari output ekonomi tahunan Jerman tanpa masalah pasokan gas Rusia.

"Jika pasokan gas dihentikan, ekonomi Jerman akan mengalami resesi yang tajam," kata Stefan Kooths, Wakil Presiden dan Direktur Riset Institut Kiel untuk Ekonomi Dunia (IfW Kiel), dikutip dari CNN International, Rabu (13/4/2022).

Adapun, lembaga memangkas pertumbuhan PDB Jerman untuk 2022 menjadi 2,7% dari 4,8% karena serangan Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina dan konsekuensi ekonominya. Mereka juga memperkirakan inflasi mencapai 6,1% pada 2022, angka tertinggi dalam 40 tahun.

"Jika terjadi penghentian pasokan energi, bahkan akan meningkat menjadi 7,3%, rekor tertinggi di Jerman pascaperang," lanjutnya.

Pada akhir Maret, Jerman sempat mengeluarkan peringatan dini tentang kemungkinan kekurangan gas alam atas perselisihan pembayaran dengan Rusia. Ini dapat menyebabkan penjatahan energi, mendesak semua konsumen untuk mengurangi penggunaan energi pribadi mereka sebanyak mungkin.

"Proses pemulihan ekonomi Jerman sekali lagi tertunda. Gambaran ekonomi dibentuk oleh kekuatan yang berlawanan, yang semuanya mendorong harga," kata Kooths.

Selain IfW Kiel, penelitian itu juga dilakukan oleh Institut Jerman untuk Riset Ekonomi (DIW Berlin), Institut ifo (Munich), Institut Halle untuk Riset Ekonomi (IWH), dan RWI (Essen).


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas Lagi! Eropa Warning Rusia, Siap-siap Gas Jadi Korban

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular