
Setelah Batu Bara, Eropa Siap-Siap Larang Impor Minyak Rusia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah resmi menyetujui pelarangan impor batu bara Rusia pada 8 April 2022 lalu dan rencananya akan berlaku penuh pada pekan kedua Agustus 2022 mendatang, Komisi Uni Eropa kini tengah menyusun proposal agar Uni Eropa juga mengembargo minyak Rusia.
Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Irlandia, Lithuania, dan Belanda pada hari ini, Senin (11/04/2022), meskipun belum ada persetujuan untuk melarang impor minyak mentah Rusia.
"Mereka sekarang bekerja untuk memastikan bahwa minyak adalah bagian dari paket sanksi berikutnya," kata Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney, dikutip dari Reuters, Senin (11/04/2022).
"Uni Eropa menghabiskan ratusan juta euro untuk mengimpor minyak dari Rusia, yang tentu saja berkontribusi untuk membiayai perang ini. Kita perlu memotong pembiayaan itu... semakin cepat itu bisa terjadi semakin baik," tambah Coveney.
Rekan-rekannya dari Belanda dan Lithuania juga mengatakan mereka terbuka untuk mencari cara untuk menargetkan minyak Rusia, yang merupakan seperempat dari impor minyak mentah UE, sebagai sarana untuk menekan Rusia agar menghentikan penembakan di kota-kota Ukraina.
"Kami mencari semua alternatif (sanksi), termasuk energi," kata Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra, sebuah posisi yang digemakan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, yang mengatakan embargo minyak Uni Eropa harus terjadi "cepat atau lambat".
Parlemen Eropa pekan lalu memilih embargo, meskipun keputusannya tidak mengikat.
Sebelumnya, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada 5 April bahwa dia sedang mempertimbangkan sanksi tambahan, termasuk pada impor minyak, sebagian berdasarkan proposal dari pemerintah Uni Eropa. Rencana sanksi tambahan itu termasuk mengenakan tarif pada minyak Rusia, atau larangan beberapa produk minyak, menurut diplomat UE.
Setiap embargo minyak bertumpu pada rincian teknis dari ruang lingkup dan waktu penerapan dari langkah tersebut dan dukungan dari 27 negara anggota UE. Ketergantungan energi Rusia sangat bervariasi di seluruh blok, dengan negara-negara seperti Bulgaria hampir sepenuhnya bergantung pada minyak Rusia. Hungaria mengatakan tidak dapat mendukung embargo minyak.
Posisi Jerman, sebagai ekonomi terbesar Uni Eropa, akan sangat penting. Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock, yang tiba di Luksemburg, menyerukan "rencana terkoordinasi untuk sepenuhnya menghapus bahan bakar fosil" dari Rusia, tetapi diplomat UE mengatakan Berlin tidak secara aktif mendukung embargo langsung.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eropa Masih Pikir-Pikir Untuk Embargo Minyak Rusia