Internasional

Bukan China atau Korut, Negara Ini Bela Putin Serang Ukraina

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
13 April 2022 14:10
Puluhan ribu pendukung oposisi di Belarusia berunjuk rasa di ibu kota Minsk pada , Minggu, 23 Agustus 2020, waktu setempat, untuk menuntut pengunduran diri Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. (AP/Evgeniy Maloletka)
Foto: Puluhan ribu pendukung oposisi di Belarusia berunjuk rasa di ibu kota Minsk pada , Minggu, 23 Agustus 2020, waktu setempat, untuk menuntut pengunduran diri Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. (AP/Evgeniy Maloletka)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Belarus  mengatakan bahwa pihaknya mendukung langkah Rusia untuk melakukan tindakan militer di Ukraina. Menurutnya, Moskow mengambil langkah ini diambil akibat adanya ancaman nyata yang dapat mengganggu keamanan nasionalnya.

Berbicara di depan Presiden Rusia Vladimir Putin, Lukashenko mengatakan ia tidak dapat membayangkan bila serangan yang disebutnya sebagai operasi militer ini terlambat dilakukan. Ia bahkan menyebut potensi perbatasan Rusia yang bisa jadi hancur bila Kyiv dibiarkan mendekat ke arah NATO.

"Jika seseorang ingin berteriak bahwa kami pergi ke suatu tempat yang tidak seharusnya kami lakukan, memulai sesuatu yang tidak seharusnya kami lakukan, bayangkan saja apa yang akan terjadi jika Anda terlambat setidaknya dua minggu atau satu bulan," ujarnya dalam kunjungan ke Wilayah Amur, Rusia, Selasa (12/4/2022).

Pemimpin Belarus itu juga menyalahkan situasi saat ini kepada negara-negara Barat, utamanya Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Uni Eropa (UE). Ia juga menuduh AS menghasut Polandia dan negara-negara Baltik untuk bertentangan dengan Moskow.

"Beberapa dari Anda mengatakan Perang Dingin telah berakhir dan kita akan hidup di era beradab baru berdasarkan saling pengertian dan supremasi hukum internasional. Kami pikir begitu," katanya.

"Tetapi Barat tidak. mereka tidak menghancurkan kami saat itu, jadi mereka memutuskan untuk memulai sekarang."

Lukashenko sendiri dikenal sebagai figur yang sangat pro terhadap Rusia. Di negara Barat, ia digambarkan sebagai diktator yang tak segan menghabisi seluruh lawan politiknya. Ia juga dikenal beberapa kali mengeluarkan pernyataan yang dianggap anti Yahudi serta merendahkan perempuan.

Sementara itu, Putin, dalam kesempatan yang sama, memuji Belarus sebagai mitra yang dapat diandalkan Rusia. Ia mengatakan saat ini Minsk mengalami tekanan yang sama dengan Moskow akibat adanya sanksi ekonomi Barat.

"Kami tidak pernah ragu bahwa jika seseorang menawarkan bahunya kepada kami, itu adalah Belarusia," katanya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dukung Putin, Presiden Ini Ditentang Tentaranya Sendiri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular