
Mengungkap Misi "Pasukan" Facebook Putin, Siapa Mereka?

Putin Palsu
Selain berkembangnya grup superfans Putin di Facebook, muncul juga fenomena unik lainnya, yakni Putin palsu.
Putin adalah salah satu dari sedikit pemimpin dunia yang tidak menggunakan media sosial dan tidak ada akun Facebook resmi atas namanya. Dia konon bahkan tidak memiliki telepon pintar (smartphone).
Menurut juru bicaranya, Putin tidak membutuhkan media sosial karena hal itu tidak memberikan apa pun yang belum dimilikinya.
Namun, beberapa orang mencoba menjadi Putin palsu dengan membuat akun Facebook dengan namanya. Bahkan, akun tersebut sempat memiliki lebih dari 3 juta pengikut sebelum akhirnya dihapus pada akhir Februari lalu.
Sebagian pengikutnya, lebih dari 700.000, bergabung pada masa pandemi, terutama sejak Putin palsu banyak membicarakan tentang vaksin Covid-19 buatan Rusia.
Baru-baru ini, Putin palsu kembali mengunggah pesan yang kini memperkuat pandangan Kremlin tentang perang. Banyak yang memberikan komentar dan tampaknya percaya bahwa akun tersebut merupakan akun resmi Vladimir Putin.
Akun tersebut menyebarkan informasi bahwa serangan Rusia ke Ukraina demi menjaga perdamaian dan dilakukan hanya untuk mendemiliterisasi Ukraina. Pesan ini dibagikan dan disukai lebih dari 200.000 kali.
Halaman itu juga memiliki kebiasaan menandai orang-orang dalam pesannya tentang Putin, termasuk pengguna yang diidentifikasi oleh peneliti memiliki akun duplikat. Dengan kata lain, halaman itu berinteraksi dengan superfans Putin.
Kendati belum diketahui siapa yang ada di balik akun tersebut, namun menurut bagian transparansi halaman itu, orang-orang yang mengelolanya berada di Rusia dan Latvia.
Peneliti di Digital Forensic Research Lab (DFRLab), bagian dari think tank Dewan Atlantik, Nika Aleksejeva, menilai halaman penggemar (fan pages) adalah lahan subur untuk menggalang dukungan internasional bagi Kremlin.
"Mereka mungkin membantu membangun dukungan publik di negara-negara asing untuk apa yang Rusia sebut "operasi militer di Ukraina," katanya.
DFRLab mendokumentasikan bagaimana satu unggahan akun peniru Putin dalam bahasa Arab telah membayar untuk iklan yang menargetkan pengguna di beberapa negara, termasuk Aljazair, Libya, Mesir, Yaman, Maroko, Lebanon, dan Tunisia. Halaman itu memiliki lebih dari 1 juta pengikut, tetapi telah dihapus.
Halaman terkemuka Putin lainnya, yang diposting dalam bahasa Arab, dulunya dikelola oleh seorang pria yang juga merupakan penggemar berat pemimpin Suriah Bashar al-Assad. Halaman itu menarik hampir 1 juta pengikut sebelum menghilang baru-baru ini.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]