Kayaknya Perang Rusia-Ukraina Bakal Lama Nih...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
Sabtu, 09/04/2022 16:15 WIB
Foto: Komandan resimen Zamid Chalaev dari Republik Chechnya menembakkan peluncur granat otomatis saat pertempuran dalam konflik Ukraina-Rusia di kota Mariupol, Ukraina. (REUTERS/STRINGER)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia-Ukraina sudah berlangsung lebih dari 40 hari. Kemungkinan perang ini bakal berkepanjangan sehingga menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian dunia.

Di aspek ekonomi, posisi Rusia dan Ukraina yang strategis di pasar komoditas dunia menjadi risiko tersendiri. Minyak bumi, gas alam, batu bara, gandum, bijih bunga matahari, sampai kedelai banyak datang dari kedua negara itu.

Perang tentu membuat produksi dan distribusi terhambat. Belum lagi Rusia dijatuhi sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Larangan ekspor minyak dan batu bara adalah contohnya, membuat pasokan di pasar global semakin ketat.


Hasilnya terang-benderang. Harga komoditas melambung tinggi.

Harga batu bara acuan di pasar ICE Newcastle (Australia) sepanjang 2022 sudah melesat 97,36%. Dalam periode yang sama, harga minyak brent melejit 32,14%.

Tidak hanya energi dan pertambangan, harga komoditas pangan pun 'beterbangan'. Misalnya gandum. Sejak akhir 2021 (year-to-date), harga gandum di Chicago Board of Trade naik 37,3% secara point-to-point.

Halaman Selanjutnya --> Inflasi Meninggi, Hambat Pertumbuhan Ekonomi


(aji/aji)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Klaim Masuki Wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina Membantah

Pages