
Kayaknya Perang Rusia-Ukraina Bakal Lama Nih...

Akibatnya, tekanan inflasi tidak bisa terhindarkan. Di sejumlah negara, laju inflasi sudah menyentuh rekor tertinggi baru.
Tidak melulu di negara maju, tekanan inflasi pun sudah terasa di negara-negara berkembang Asia. Di Indonesia, bahkan sudah ada sinyal inflasi bakal semakin tinggi.
Pada Maret 2022, inflasi Tanah Air tercatat 2,64% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Ini adalah yang tertinggi sejak April 2020.
Bulan ini, ada kemungkinan inflasi lebih tinggi lagi. Bank Indonesia (BI) melalui Survei Pemantauan Harga (SPH) memperkirakan inflasi tahunan pada April 2022 bisa mencapai 3,2%.
"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu I April 2022, perkembangan inflasi sampai dengan minggu pertama April 2022 diperkirakan sebesar 0,68% (mtm). Secara tahun kalender sebesar 1,89% (ytd), dan secara tahunan sebesar 3,20% (yoy).
"Komoditas utama penyumbang inflasi April 2022 sampai dengan minggu pertama yaitu minyak goreng (0,24%, mtm), bensin (0,18%, mtm), daging ayam ras (0,08%, mtm), bahan bakar rumah tangga (0,04%, mtm), cabai merah dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,03% (mtm), sabun detergen bubuk/cair (0,02%, mtm), daging sapi, bawang putih, tempe, jeruk, bayam, kangkung, ayam goreng, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu tomat (-0,02%, mtm) dan angkutan udara (-0,01%, mtm)," papar keterangan tertulis BI.
Halaman Selanjutnya --> Naga-naganya Perang Bakal Lama
(aji/aji)