Biden Kian Bikin Rusia & Belarusia 'Sengsara', Ini Buktinya!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Sabtu, 09/04/2022 09:40 WIB
Foto: Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan akan segera mengirimkan sejumlah kecil tentara AS untuk meningkatkan kehadiran NATO di kawasan Eropa Timur. (Michael Reynolds/Pool via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali mengumumkan putaran baru pembatasan ekspor ke Rusia dan Belarusia, seperti pupuk dan pipe valve atau katup pipa. Sebelumnya, terdapat 120 entitas atau perusahaan asal AS yang juga dilarang untuk mengekspor ke Rusia.

Pembatasan ekspor yang dilakukan pemerintahan Presiden Joe Biden tersebut imbas dari agresi militer yang dilakukan Rusia kepada Ukraina.


Joe Biden, disebut-sebut telah membatasi penerbangan pesawat buatan Amerika yang dimiliki, dikendalikan, atau disewa oleh warga Belarusia untuk terbang ke Belarus. Ini dilakukan sebagai respon pemerintah AS terhadap tindakan Belarusia dalam mendukung tindakan agresif Rusia di Ukraina.

Washington telah berusaha untuk memperdalam sanksi terhadap Rusia dan sekutu Belarusia setelah penarikan pasukan Rusia dari Kiev utara, yang juga kemudian mengungkapkan adanya kuburan massal di kota Bucha.

Pemerintahan AS menargetkan sanksi untuk bank dan elit Rusia sebagai babak baru, termasuk melarang orang Amerika berinvestasi di Rusia.

Invasi Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dimulai pada 24 Februari, adalah konflik yang banyak menuai korban di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Rusia menyebutnya sebagai 'operasi militer khusus' yang ditujukan untuk melindungi warga sipil.

Departemen Perdagangan AS mengatakan akan mulai mewajibkan Rusia dan Belarusia untuk mendapatkan lisensi khusus ketika berusaha untuk mendapatkan sejumlah barang dari pemasok AS dan berjanji untuk menolak lisensi tersebut.

Barang tersebut meliputi pupuk, katup pipa, bantalan bola dan bagiannya, serta bahan-bahan kimia. Barang-barang yang dibuat di luar negeri dengan peralatan AS juga akan memerlukan lisensi AS, yang rencananya akan ditolak oleh pemerintah.

"Ini adalah bukti bahwa mereka akan terus memperketat kontrol ekspor dan menargetkan secara ekonomi kategori-kategori yang belum mereka lakukan," kata Emily Kilcrease, rekan senior di Center for a New American Security dan mantan wakil asisten Perwakilan Dagang AS, seperti dikutip Reuters, Sabtu (9/4/2022).

Yang jelas, Departemen Perdagangan AS mengungkapkan, pihaknya saat ini akan semakin membatasi barang-barang AS ke Rusia dan kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah.

Tindakan pada akhir Februari dan Maret menempatkan kontrol yang belum pernah terjadi sebelumnya pada ekspor barang-barang buatan AS dan asing yang ditujukan ke Rusia atau Belarus. Langkah-langkah tersebut, dikoordinasikan dengan lebih dari 30 negara lain, membatasi komoditas, perangkat lunak, dan teknologi yang luas.

Belum lama ini, Pemerintah AS juga mengumumkan telah menambahkan 120 daftar perusahaan untuk melarang ekspor barang-barang ke Rusia dan Belarusia, terutama perusahaan bidang militer.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Murka dengan AS - Dua Raja Penagih Utang RI Bikin Dinasti