Internasional

Ada RI? Ini Negara Asia Paling Terpukul karena Rusia-Ukraina

Sef, CNBC Indonesia
08 April 2022 14:00
Kuala Lumpur Malaysia

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara-negara Asia Pasifik dapat terpukul keras karena perang Rusia dan Ukraina. Setidaknya ini dimuat studi terbaru Economic Intelligence Unit (EIU).

Pukulan bisa terasa dari di beberapa sektor. Misalnya harga pangan, ketersediaan energi mendukung produksi, hingga pariwisata dan senjata.

Mengutip CNBC International, harga pangan sangat sensitif. Karena Rusia dan Ukraina adalah produsen sejumlah komoditas.

"Ketergantungan pada Rusia dan Ukraina termasuk ke sumber pupuk dan biji-bijian di Asia Tenggara dan Selatan, yang dapat menyebabkan gangguan di sektor pertanian," kata laporan itu.

Sanksi juga memberi pengaruh. Sebagaimana diketahui, serangan Moskow sejak 24 Februari ke Ukraina, membuat Amerika Serikat (AS) dan sekutu menghukum individu, oligarki, bank, perusahaan hingga obligasi negara Rusia.

Terbaru, sanksi juga membidik minyak bumi, gas, bahkan batu bara Rusia. Ini dipastikan akan membawa dampak ke negara yang mengimpor, belum lagi penerapan mata uang rubel untuk perdagangan sebagai balasan ke Barat yang diterapkan Moskow.

"Asia Timur Laut, rumah bagi pembuat chip terkemuka di dunia, juga memiliki beberapa paparan terhadap gangguan dalam pasokan gas yang mulai langka untuk produksi semikonduktor," tambah EIU.

Bukan hanya itu, perjalanan turis asal Rusia ke sejumlah negara Asia juga akan tersendat. Belum lagi kerja sama senjata dengan Negeri Presiden Vladimir Putin juga dipastikan bisa putus dengan sejumlah negara karena dibayangi sanksi.

Halaman 2>>

Sebenarnya, ada negara-negara yang beruntung karena konflik ini. Apalagi kalau bukan karena kenaikan harga komoditas.

Indonesia juga disebut, bahkan bisa untung dua kali lipat. Ini karena status sebagai ekportir batu bara dan nikel.

Dari data EIU, berikut paparan lengkapnya:

Eksportir batu bara: Australia, Indonesia, Mongolia

Eksportir minyak mentah: Malaysia, Brunei Gas alam cair: Australia, Malaysia, Papua Nugini

Pemasok nikel: Indonesia, Kaledonia Baru

Pemasok gandum: Australia, India

Namun ternyata RI juga rentan menjadi negara yang merugi. Apalagi karena kenaikan sejumlah komoditas seperti pupuk lalu sereal dari Rusia dan Ukraina.

Berikut lengkap faktanya:

Pupuk: Indonesia (lebih dari 15%), Vietnam (lebih dari 10%), Thailand (lebih dari 10%), Malaysia (sekitar 10%), India (lebih dari 6%), Bangladesh (hampir 5%), Myanmar ( sekitar 3%, Sri Lanka (sekitar 2%)

Sereal dari Rusia: Pakistan (sekitar 40%), Sri Lanka (lebih dari 30%), Bangladesh (lebih dari 20%), Vietnam (hampir 10%), Thailand (sekitar 5%), Filipina (sekitar 5%), Indonesia (kurang dari 5%), Myanmar (kurang dari 5%), Malaysia (kurang dari 5%)

Sereal dari Ukraina: Pakistan (hampir 40%), Indonesia (lebih dari 20%), Bangladesh (hampir 20%), Thailand (lebih dari 10%), Myanmar (lebih dari 10%), Sri Lanka (hampir 10%), Vietnam (kurang dari 5%), Filipina (sekitar 5%), Malaysia (sekitar 5%)

Halaman 3>>

Rusia sebenarnya pemasok sensata terbesar kedua dunia. Ia menjadi sumber utama bagi China, India dan Vietnam.

Dalam data yang sama, dipaparkan pula negara-negara yang paling bergantung pada impor senjata Rusia dari tahun 2000-2020. Berikut diurutkan berdasarkan pangsa total impor:

-Mongolia (sekitar 100%)

-Vietnam (lebih dari 80%)

-China (hampir 80%)

-India (lebih dari 60%)

-Laos (lebih dari 40%)

-Myanmar (sekitar 40%)

-Malaysia (lebih dari 20%)

-Indonesia (lebih dari 10%)

-Bangladesh (lebih dari 10%)

-Nepal (lebih dari 10%)

-Pakistan (kurang dari 10%)

Halaman 4>>

Pariwisata adalah paparan potensial untuk Asia menarik turis Rusia. Rute Asia masih terbuka untuk maskapai Rusia, tidak seperti di Eropa.

"Namun, keinginan orang Rusia untuk bepergian mungkin akan terpengaruh oleh gangguan ekonomi, depresiasi rubel, dan penarikan layanan pembayaran internasional dari Rusia," kata penelitian itu.

Rusia telah dikeluarkan dari sistem perbankan global SWIFT. Padahal itu menghubungkan dengan 11.000 bank anggota di 200 negara.

Rubel sendiri terjun 30% karena perang. Meski bangkit, namun masih merugikan dompet orang Rusia, karena diperdagangkan 10% lebih rendah dari awal tahun.

Sebagai informasi, setidaknya ada lima besar negara Asia penerima turis Rusia. Thailand adalah penerima manfaat terbesar di kawasan itu pada 2019 dengan menerima 1,4 juta pengunjung Rusia.

Sementara Vietnam berada di urutan kedua. Turis Rusia juga banham yang datang ke Indonesia, Sri Lanka, dan Maladewa.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular