Internasional
Nambah Lagi Negara 'Korban' Perang Rusia-Ukraina: Italia

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan harga energi pasca perang Rusia-Ukraina masih terus dilaporkan terjadi di wilayah Eropa. Terbaru, ini mencekik rumah tangga di Italia.
Otoritas energi nasional, ARERA, mengatakan harga yang dibayarkan oleh rata-rata rumah tangga Italia untuk gasnya naik 64,8% pada 2022, dibandingkan tahun sebelumnya. ARERA juga mengatakan harga untuk Desember naik 23,3% dari bulan sebelumnya, mencerminkan harga yang tinggi di awal Desember sebelum turun di akhir bulan.
"Rata-rata keluarga akan menghabiskan sekitar 1.866 euro (Rp 30,6 juta) untuk gas tahun lalu," tambah lembaga itu dikutip Reuters, Rabu (4/1/2022).
ARERA sendiri telah merubah penetapan harga gas, dari yang diatur secara triwulanan menjadi bulanan. Ini karena ketidakpastian pasar terkait pasokan gas akibat perang di Ukraina.
Negara-negara Uni Eropa (UE) sepakat pada bulan Desember untuk membatasi harga gas guna membatasi kenaikan lebih lanjut di pasar. Diketahui, harga mencapai rekor tertinggi di Eropa setelah serangan Rusia ke Ukraina yang menyebabkan gangguan pasokan.
Meski begitu, Brussels tetap menegaskan untuk terus mengurangi pasokan energinya yang memang selama ini dipasok Moskow. Benua Biru juga telah mencari beberapa negara lainnya seperti Qatar dan Amerika Serikat (AS) untuk mengamankan kebutuhan energi di musim dingin ini.
[Gambas:Video CNBC]
'Kiamat' di Mana-mana, Dunia Gelap Tahun Depan Sungguh Nyata
(sef/sef)