Internasional

Presiden Ukraina Ungkap Horor Borodyanka, Seram dari Bucha

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 April 2022 08:55
FILE PHOTO: An aerial view shows a residential building destroyed by shelling, as Russia's invasion of Ukraine continues, in the settlement of Borodyanka in the Kyiv region, Ukraine March 3, 2022. Picture taken with a drone. REUTERS/Maksim Levin/File Photo  SEARCH
Foto: REUTERS/MAKSIM LEVIN

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali membeberkan fakta serangan Rusia di negaranya. Mengutip Al-Jazeera, ia berujar ada wilayah lain yang jumlah korban sipil tewas lebih parah dibanding Bucha.

Bucha sendiri merupakan kota dekat ibu kota negara Kyiv, di mana 300 jenazah ditemukan di jalan-jalan utamanya, pasca mundurnya tentara Rusia dari wilayah itu awal pekan ini. Kermlin sendiri dituding sebagai pelaku utamanya pembunuhan penduduk setempat.

"Situasi di kota Borodyanka jauh lebih mengerikan," katanya dalam pesan terbaru yang diposting Telegram, Kamis (7/4/2022) malam waktu setempat.

"Pekerjaan untuk membersihkan puing-puing di Borodyanka telah dimulai... Di sana jauh lebih mengerikan," tegasnya.

Kota Borodyanka berjarak sekitar 25 kilometer (km) dari Bucha. Ia menurutkan jumlah korban jauh lebih banyak meski belum menurutkan jelas angkanya.

Di kesempatan sama, ia juga meminta negara-negara menjatuhkan sanksi lebih berat ke Rusia. Ia yakin itu bisa mengakhiri perang.

"Jika sanksi benar-benar berhasil 100%, maka tidak perlu menjelaskan pentingnya sanksi dengan cara yang begitu rinci dan teliti," kata Zelensky.

"Itulah mengapa saya menggarisbawahi sekali lagi bahwa kita membutuhkan lebih banyak sanksi, sanksi yang lebih berani."

Sementara itu kemarin malam, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) lembaga itu. Sebanyak 93 negara mendukung, 24 menentang dan 58 abstain.

"Menangguhkan hak keanggotaan di Dewan HAM dari anggota Dewan yang melakukan pelanggaran berat dan sistematis terhadap hak asasi manusia," tulis resolusi itu.

Salah satu penyebabnya ada tudingan pembantaian massal di Bucha. Resolusi itu diusulkan Amerika Serikat (AS).

Sementara itu mengutip CNBC International, jumlah korban tewas serangan Rusia ke Ukraina kini berjumlah 1.611 orang. Sebanyak 63 di antaranya adalah anak-anak.

Komisaris PBB untuk HAM meyakini jumlah korban tewas sebenarnya lebih tinggi. Namun kendala lokasi dan masih memanasnya konflik membuat laporan tertunda.

Sebagian besar korban sipil disebabkan oleh penggunaan senjata peledak, termasuk penembakan dari artileri berat serta beberapa sistem peluncuran roket, termasuk serangan rudal dan udara. Ada total 2.2227 warga luka.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Genosida Rusia di Bucha Ukraina, Ini Faktanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular