Internasional

Horor di Bucha, Ramai-ramai Negara Kutuk Rusia

sef, CNBC Indonesia
05 April 2022 06:30
Pembunuhan massal di Bucha, Ukraina (REUTERS/STRINGER)
Foto: Pembunuhan massal di Bucha, Ukraina (REUTERS/STRINGER)

Jakarta, CNBC Indonesia -  Hingga Senin (4/4/2022) ditemukan 410 mayat warga sipil korban serangan Rusia.

Yang paling mengerikan adalah, penemuan 300 mayat di kota Bucha, 37 kilometer (km) ibu kota Ukraina, Kyiv itu. Hal ini diketahui pasca pasukan Ukraina kembali menguasai kota itu akhir pekan kemarin.

Di Bucha warga sipil yang tewas bergelimpangan di jalan-jalan raya. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut peristiwa Bucha adalah genosida yang dilakukan Rusia.

"Memang. Ini genosida," tegasnya dimuat CBS News.

"Penghapusan seluruh bangsa, dan orang-orang ... Ini tentang penghancuran dan pemusnahan semua bangsa kami ini," katanya lagi.

Peristiwa ini menimbulkan kecaman dari Barat ke Rusia. Terbaru, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta Presiden Rusia Vladimir Putin diadili atas kejahatan perang.

"Dia adalah penjahat perang," kata Biden, Senin malam waktu AS dikutip CNBC International.

"Orang ini brutal, dan apa yang terjadi di Bucha keterlaluan dan semua orang melihatnya ... Saya pikir itu adalah kejahatan perang ... Dia harus bertanggung jawab."

AS sendiri berencana akan menambah sanksi ke Rusia minggu ini. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan hukuman baru akan makin menekan ekonomi Rusia.

Hal senada juga dikatakan sejumlah negara Eropa. Bahkan kawasan akan membentuk tim investigasi.

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan belasungkawa. Ia menyebutnya "pembunuhan mengerikan".

"Uni Eropa siap untuk memperkuat upaya ini dengan mengirimkan tim investigasi di lapangan untuk mendukung layanan penuntutan Ukraina. Eurojust dan Europol siap membantu," katanya, dikutip CNN International.

Kuburan massal di Bucha, di pinggiran Kyiv, Ukraina. (AP/Rodrigo Abd)Foto: Kuburan massal di Bucha, di pinggiran Kyiv, Ukraina. (AP/Rodrigo Abd)
Kuburan massal di Bucha, di pinggiran Kyiv, Ukraina. (AP/Rodrigo Abd)

"Respons global diperlukan. Ada pembicaraan yang sedang berlangsung antara Eurojust dan Pengadilan Kriminal Internasional untuk bergabung dan agar pengadilan menjadi bagian dari Tim Investigasi Gabungan," tambahnya.

Rusia sendiri membantah tuduhan. Moskow mengatakan tidak ada penduduk yang menderita akibat kekerasan dari pasukan Rusia.

Kremlin balik menuduh pemerintah Ukraina melakukan apa yang disebutnya sebagai provokasi. Termasuk menuding media barat "membuat-buat".


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Genosida Rusia di Bucha Ukraina, Ini Faktanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular