
Catat! 5 Proyek Migas Siap Beroperasi, Nilainya Rp 3,6 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat akan ada 12 proyek hulu migas yang akan ontream pada tahun ini. Dari 12 tersebut, lima diantaranya akan beroperasi pada kuartal 2 2022.
Terdiri atas 1 proyek minyak dan gas yaitu Bukit Tua Phase 2B Petronas Carigali Ketapang II Ltd. serta 4 proyek gas meliputi Hiu Phase 2 Medco E&P Natuna, Jumelai Pertamina Hulu Mahakam, Baru Gas Plant Modif. to Tenayan Plant EMP Bentu, serta OPL South Sembakung JOB PMEP Simenggaris.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan bahwa investasi untuk kelima proyek tersebut nilainya mencapai US$ 250,3 juta atau sekitar Rp 3,6 triliun. Adapun kelima proyek itu juga akan memberikan potensi tambahan produksi minyak sebesar 14.000 barel per hari (BOPD) dan gas sebesar 179 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Menurut Julius, penyelesaian proyek hulu migas akan memberikan dampak signifikan untuk capaian target lifting migas tahun ini. Apalagi di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia yang diperkirakan akan cukup bertahan lama.
Setidaknya menurut lembaga riset seperti Rystad memperkirakan bahwa harga minyak dunia akan berada di kisaran US$ 80 per barel atau lebih tinggi dibandingkan estimasi awal yang sebesar US$ 60 per barel.
"Momentum harga minyak dunia yang tinggi dimanfaatkan betul oleh SKK Migas dengan mendorong KKKS untuk melakukan investasi yang lebih agresif, serta mendorong KKKS untuk melaksanakan programnya lebih dini di awal tahun. Termasuk didalamnya adalah SKK Migas mengawal penyelesaian proyek hulu migas 2022," ujar Julius dalam keterangan tertulis, Kamis (4/7/2022).
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto melakukan kunjungan kerja ke Petronas Carigali Ketapang II Limited (PCKL) di Gresik (28/3), untuk melihat lebih dekat progress penyelesaian Proyek Bukit Tua Phase 2B.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Dwi mendapatkan penjelasan perkembangan proyek Bukit Tua Phase 2B yang sudah mencapai 96% dari target, sehingga dipastikan di bulan April 2022 sudah bisa onstream.
Dia pun menekankan pentingnya agar proyek Bukit Tua Phase 2B bisa on stream di April 2022 agar mampu menaikkan lifting tidak hanya di wilayah kerja (WK) Ketapang tetapi juga pencapaian lifting secara nasional.
"Jika di tahun 2021 capaian produksi minyak di WK Ketapang sebesar 7.032 BOPD dan 32,8 MMSCFD, maka di tahun 2022 diharapkan lifting minyak akan meningkat menjadi 12.000 BOPD," ujar Dwi.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Bisa Sendirian, Eksplorasi Migas RI Butuh Investor Asing!
