
Kontraktor Migas Ini Minta Harga Gas di Hulu Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SSK Migas) saat ini tengah mengkaji permintaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang berniat menyesuaikan harga gas di sisi hulu.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan setidaknya, dari beberapa KKKS, Medco menjadi salah satu operator di Blok Corridor yang berencana mengajukan penyesuaian harga gas di hulu. Terutama setelah kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berakhir.
"Ada beberapa yang misalnya berencana ketika perpanjangan kontrak PJBGnya habis kemudian mereka berencana menaikkan. Tapi kalau dinaikkan dampak hilirnya akan seperti apa? Nanti kita kaji sehingga udah jangan dinaikkan. Kita lihat jalan keluar apa yang bisa dilakukan untuk supaya harga hilirnya tidak dinaikkan," kata Dwi di gedung Kementerian ESDM, dikutip Jumat (13/10/2023).
Dwi menjelaskan permintaan penyesuaian harga gas oleh KKKS dilakukan menyusul naiknya biaya operasi untuk mempertahankan tingkat produksi hulu. Mengingat, lapangan-lapangan migas yang dioperasikan sudah mature atau berusia tua.
Meski demikian, SKK Migas juga dihadapkan pada suatu dilema. Dimana, kebijakan pemerintah untuk menggenjot program hilirisasi juga harus diiringi dengan harga energi yang kompetitif.
"Dari kedua sisi inilah kemudian kita mencari jalan keluarnya gimana. Jadi misalnya jalan keluar keekonomian, itu kan kita masih bisa lihat bagaimana insentif yang diberikan oleh pemerintah, mungkin bisa ditambah dan lain sebagainya, untuk hulunya," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tidak akan mengizinkan PT Pertamina Gas Negara (PGN) menaikkan harga gas bumi untuk industri non HGBT (Harga Gas Bumi Tertentu). Hal itu seiring dengan rencana KKKS yang berniat melakukan penyesuaian harga gas di sisi hulu.
"Intinya harga gas tidak naik lah kita akan duduk bareng sama mereka antar berkepentingan," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji di Gedung Kementerian ESDM, Senin (2/10/2023).
Tutuka mengakui Medco selaku operator di Blok Corridor memang berencana mengajukan penyesuaian harga gas yang dijual ke PGN. Penyesuaian harga dilakukan Medco untuk mempertahankan tingkat produksi di Lapangan Grissik Blok Corridor.
"Perlu upaya-upaya tambahan lah dalam produksi itu. Lapangan Grissik, Medco Grissik, kita evaluasi. Yang pertama kita pertimbangkan cost nya harus wajar benchmark ada jadi yang paling penting itu. IRR itu akibat dari costnya, jadi harus benerin dulu costnya," kata Tutuka.
Kondisi tersebut lalu berpengaruh pada harga gas yang akan dijual PGN. Namun demikian, pemerintah tetap dalam posisi tidak mengizinkan kenaikan harga. "Kalau kenaikan harga kita akan tangani kita gak menyiapkan itu," ujarnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada 138 Proyek Hulu Migas Hingga 2029, Butuh Investasi Rp543 Triliun