Sembako Mahal, Rakyat Miskin Tercekik! Tolong, Pak Jokowi....
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) memang belum sepenuhnya usai. Namun setidaknya kengeriannya sudah mereda.
Sekarang hadir tantangan baru yang merongrong dunia, tidak terkecuali Indonesia. Tantangan itu adalah kenaikan harga komoditas. Energi, pertambangan, pangan, semua 'beterbangan'.
Penyebabnya adalah perang Rusia vs Ukraina. Perang yang menyebabkan ribuan nyawa melayang ini juga berdampak besar terhadap perekonomian dunia.
Masalahnya, Rusia dan Ukraina adalah pemain utama, salah satu produsen terbesar komoditas utama. Misalnya minyak. Rusia adalah produsen nomor tiga dunia, hanya kalah dari Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi.
Perang menyebabkan produksi dan distribusi minyak Rusia terhambat. Selain itu, serangan ke Ukraina membuat Negeri Beruang Merah diganjar berbagai sanksi, salah satunya larangan ekspor minyak ke AS.
Akibatnya, harga minyak melambung tinggi. Sejak akhir 2021 (year-to-date/ytd), harga minyak jenis brent melesat nyaris 30%.
Sementara di sisi pangan, pasokan gandum menjadi masalah besar gara-gara perang. Pasalnya, Rusia dan Ukraina sama-sama merupakan pemasok utama kebutuhan gandum dunia.
Harga biji bunga matahari pun melejit. Biji bunga matahari adalah bahan baku minyak nabati yang banyak dikonsumsi di Eropa.
Masalahnya, Rusia dan Ukraina adalah pemain utama di pasar minyak biji bunga matahari. Kedua negara ini menyumbang sekitar 70% dari ekspor minyak biji bunga matahari dunia.
Masih komoditas pangan, harga jagung juga dalam tren naik. Sepanjang kuartal I-2022, harga jagung di Chicago Board of Trade untuk kontrak Mei 2022 melonjak 25,84% secara point-to-point. Selama setahun terakhir, harga melejit 48,65%.
Perang Rusia-Ukraina membuat harga jagung ikut 'mengangkasa'. Konflik yang sudah berlangsung lebih dari sebulan ini membuat pasokan jagung di pasar dunia terancam.
Maklum, Rusia dan Ukraina adalah dua pemain utama di pasar jagung. Pada musim 2021/2022, Ukraina adalah produsen jagung terbesar keenam dunia. Sedangkan Rusia berada di posisi 10.
Halaman Selanjutnya --> Harga Sembako Domestik Ikut Mencekik
(aji/aji)