Internasional

Alert! Sri Lanka Diterjang Krisis, Indonesia Bakal Kena?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 06/04/2022 16:00 WIB
Foto: REUTERS/DINUKA LIYANAWATTE

Jakarta, CNBC Indonesia - Sri Lanka diterpa krisis ekonomi terparah sejak negara tersebut merdeka tahun 1948. Penyebabnya tingginya harga energi dan kebutuhan pokok membuat masyarakat tertekan dan juga penumpukan utang.

Lantas, apa Indonesia juga akan terdampak krisis?


Jika melihat dari segi perdagangan, krisis Sri Lanka secara langsung tidak memiliki efek besar ke RI. Karena kontribusi baik untuk ekspor maupun impor, tidak mengganggu neraca perdagangan dan cadangan devisa negara.

Ekspor Indonesia ke Sri Lanka tercatat US$ 379,9 juta atau Rp 5,43 triliun (kurs=Rp 14.300/US$), sekitar 0,16% dari total ekspor Indonesia pada tahun 2021. Barang yang diekspor dari Indonesia ke Sri Lanka antara lain minyak kelapa, karet, besi, hasil minyak, dan lainnya.

Sementara Indonesia membeli barang dari Sri Lanka sebesar US$ 53,35 juta atau Rp 762 miliar. Nilai tersebut sama dengan 0,03% dari total impor Indonesia pada tahun 2021.

Barang yang diimpor dari Sri Lanka oleh Indonesia banyak berhubungan dengan tekstil. Seperti bahan sulaman atau rajutan, kain beludru, mesin untuk tekstil, dan lainnya.

Foto: BPS
Ekspor Impor Indonesia-Sri Lanka

Kenaikan harga komoditas juga masih menguntungkan Indonesia sebagai lumbung hasil alam, di mana hal ini bisa menambah pendapatan negara. Adapun ekspor hasil alam andalan Indonesia yaitu, minyak sawit, batu bara, bijih tembaga, dan lainnya.

Begitu juga dengan cadangan devisa Indonesia saat ini yang bisa dikatakan kuat. Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa pada akhir Februari 2022 tercatat US$ 141,4 miliar, naik US$ 100 juta dibandingkan bulan sebelumnya.

Posisi cadangan devisa tersebut, lanjut keterangan BI, setara dengan pembiayaan 7,5 bulan impor atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Meskipun demikian, Indonesia patut waspada jika merujuk ke penyebab Sri Lanka jatuh ke dalam krisis. Perlu diketahui krisis negeri itu adalah karena naiknya harga seluruh bahan pokok dan barang-barang seperti makanan, bensin, obat-obatan, serta sembako. 

Ini merupakan dampak dari tingginya harga komoditas dunia. Kondisi tersebut kini mulai menjangkit Indonesia, di mana harga sembako yang melambung.

Jika dibandingkan dengan kenaikan upah, tentu saja sangat tidak seimbang. Sehingga membebani daya beli masyarakat.

Ditambah dampak tidak langsung dari India yang merupakan mitra dagang utama Indonesia. India berpotensi terganggu soal logistik.

Halaman >>


(ras/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekspor Batu Bara RI ke China Turun Hingga 15%

Pages