
Mayat-mayat Bergelimpangan, 6 Fakta Apa yang Terjadi di Bucha

Reaksi Barat
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan pengadilan kejahatan perang terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. Biden melabeli Putin lagi sebagai "penjahat perang" merujuk ke pinggiran Kyiv ketika berbicara kepada wartawan pada Senin.
"Apa yang terjadi di Bucha keterlaluan dan semua orang melihatnya," katanya, seraya menambahkan bahwa dia akan meminta lebih banyak sanksi terhadap Rusia.
Para pemimpin dunia lainnya, termasuk Perdana Menteri Justin Trudeau, menyatakan kemarahannya atas penemuan tersebut.
"Kami sangat mengutuk pembunuhan warga sipil di Ukraina, tetap berkomitmen untuk meminta pertanggungjawaban rezim Rusia, dan akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung rakyat Ukraina," cuitnya pada Minggu (3/4/2022).
"Mereka yang bertanggung jawab atas serangan mengerikan dan mengerikan ini akan dibawa ke pengadilan."
Sementara Menteri Luar Negeri Melanie Joly juga merilis pernyataan di Twitter, menyebut tindakan tentara itu "mengejutkan" dan "pembunuhan tak masuk akal terhadap warga sipil tak berdosa."
"Kanada tidak akan menyia-nyiakan upaya apa pun, termasuk penyelidikan kejahatan perang, untuk memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban," kata Joly.
Penyelidikan oleh Pengadilan Kriminal Internasional
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) memang telah membuka penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang di Ukraina. Bahkan sebelum Bucha, Ukraina dan sekutu Baratnya menuduh pasukan Rusia menargetkan warga sipil tanpa pandang bulu, merujuk pada pengeboman rumah sakit bersalin dan teater yang dijadikan penampungan anak-anak, di kota pelabuhan selatan Mariupol.
Pengadilan Kriminal Internasional mendefinisikan kejahatan perang sebagai "pelanggaran berat" terhadap Konvensi Jenewa pasca-Perang Dunia II. Perjanjian ini menetapkan hukum humaniter internasional yang harus diikuti pada masa perang.
"Jika itu terus terjadi lagi dan lagi dan strategi tampaknya menargetkan warga sipil di daerah perkotaan, maka itu bisa menjadi bukti yang sangat kuat dari niat untuk melakukannya," kata Profesor Tamu Harvard Law School, Alex Whiting, mengatakan kepada Reuters.
Namun di zona perang, jaksa dapat mengalami kesulitan memperoleh bukti, termasuk wawancara dengan saksi. Ini mengakibatkan penyelidikan selama bertahun-tahun.
Bagaimana Reaksi Rusia
Kremlin dengan tegas membantah tuduhan apapun terkait dengan pembunuhan warga sipil di Bucha. Rusia mengatakan tuduhan Ukraina tentang masalah tersebut harus diperlakukan dengan keraguan.
"Informasi ini harus dipertanyakan secara serius," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.
"Dari apa yang kami lihat, para ahli kami telah mengidentifikasi tanda-tanda pemalsuan video dan pemalsuan lainnya," ujarnya mendesak para pemimpin internasional untuk tidak terburu-buru menghakimi.
Situasi Rusia-Ukraina Terkini Pasca Insiden Bucha
Ukraina dan Rusia akan kembali bertemu untuk membicarakan negosiasi damai pekan ini. Namun bukan tatap muka seperti pekan lalu di Istanbul, Turki, melainkan melalui video.
Tapi penemuan mayat di Bucha diyakini akan membayangi upaya untuk mengakhiri perang. Rusia sendiri masih terus melakukan pemboman artileri di selatan dan timur Ukraina, di mana Moskow mengatakan bahwa mereka sekarang memfokuskan operasinya.
Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari. Namun hingga satu bulan berlangsung, negeri itu belum mampu menguasai Kyiv.
(tfa/sef)[Gambas:Video CNBC]
