Internasional

Awas! Muncul Varian Baru Covid Omicron Lagi, Namanya "XE"

sef, CNBC Indonesia
Senin, 04/04/2022 09:59 WIB
Foto: Logo World Health Organization (WHO) (AP Photo/Anja Niedringhaus)

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian baru Covid-19 Omicron ditemukan kembali. Varian itu diberi nama XE, yang merupakan mutasi dari BA.1 (Omicron asli) dengan BA.2 (Omicron siluman).

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSCA) menyebutnya "rekombinasi". Setidaknya per 22 Maret, ada 637 kasus XE ditemukan di Inggris.


"Tingkat pertumbuhan awal untuk XE tidak berbeda secara signifikan dari BA.2," kata UKHSCA dikutip dari Independent, Senin (4/4/2022).

"Tetapi menggunakan data terbaru hingga 16 Maret 2022, sekarang memiliki tingkat penularan 9,8% di atas varian BA.2."

Kepala Transisi Penasihat Medis UKHSA, Profesor Susan Hopkins, mengatakan belum bisa memastikan lebih jauh varian ini. Bukti blum cukup banyak.

"Rekombinan khusus ini, XE, telah menunjukkan tingkat pertumbuhan yang bervariasi dan kami belum dapat memastikan apakah ia memiliki keunggulan pertumbuhan," kata Hopkins kepada The Sun.

"Sejauh ini tidak ada cukup bukti untuk menarik kesimpulan tentang penularan, tingkat keparahan, atau efektivitas vaksin."

Mengutip Worldometers, ada 29.825 kasus Covid-19 dengan 191 kematian kemarin. Sejak pandemi mewabah ada 21 juta kasus dengan 165 ribu kematian.

Sementara itu, WHO pun sudah mengonfirmasi varian ini per 31 Maret. Badan itu berujar, kasus sudah terditeksi sejak 19 Januari.

"Kurang dari 600 sekuens telah dilaporkan. Perkiraan awal menunjukkan penularannya sebesar 10% lebih menular dibandingkan dengan BA.2, namun temuan ini memerlukan konfirmasi lebih lanjut," kata WHO dimuat Express.

Gejalanya sendiri belum dipaparkan secara signifikan. Namun seorang dokter penyakit dalam di Johns Hopkins Bayview Medical Center di Baltimore, dr. Erica Johnson mengatakan gejala varian baru itu mirip dengan Omicron asli.

Gejala utama BA.1 dan BA.2 ringan adalah batuk, demam, kelelahan, dan kemungkinan hilangnya rasa atau penciuman. Sejumlah pasien juga mencatat pilek, masalah pencernaan, sakit kepala dan ruam kulit.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini