Internasional
WHO Beri Warning Covid Lagi, Ada Bahaya Varian Baru?

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian virus corona selanjutnya diprediksi akan lebih menular dibandingkan varian Omicron saat ini. Namun, ada pernyataan besar, yakni apakah varian selanjutnya akan lebih mematikan atau tidak.
"Varian baru berikutnya akan lebih fit, dan yang kami maksud adalah itu akan lebih menular karena akan menyalip (varian Omicron) yang saat ini beredar," kata Maria van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, dikutip dari CNBC International, Rabu (26/1/2022).
"Pertanyaan besarnya adalah apakah varian masa depan akan lebih parah atau tidak," lanjutnya.
Van Kerkhove mengatakan kini sekitar 21 juta kasus Covid dilaporkan ke WHO selama seminggu terakhir, menambah rekor global baru untuk kasus mingguan varian omicron. Meski tidak seganas varian sebelumnya, tetapi omicron jelas menambah volume kasus yang menghancurkan sistem rumah sakit di seluruh dunia.
Selain itu, van Kerkhove juga memperingatkan masyarakat agar tidak percaya pada teori bahwa virus akan terus bermutasi dan hanya menyebabkan gejala ringan. Terlebih lagi, varian kali ini dilaporkan membuat perlindungan vaksin menjadi kurang efektif.
"Tidak ada jaminan untuk itu. Kami berharap itu masalahnya, tetapi tidak ada jaminan untuk itu dan kami tidak dapat mengandalkannya (teori itu)," katanya.
Menanggapi hal ini, Pfizer-BioNTech mulai menguji vaksin Covid khusus omicron, Selasa (25/1/2022). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menemukan jika dosis booster vaksin Pfizer 90% efektif untuk mencegah rawat inap dari omicron, 14 hari setelah suntikan ketiga diberikan.
Dosis penguat juga hingga 75% efektif untuk mencegah infeksi simtomatik dari omicron dua hingga empat minggu setelah suntikan ketiga, menurut data dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris yang diterbitkan awal Januari.
Namun, penelitian ini menemukan bahwa booster melemah secara substansial setelah sekitar 10 minggu, memberikan perlindungan 45% hingga 50% terhadap infeksi simtomatik.
Sementara omicron tampaknya telah mencapai puncaknya di beberapa negara, dan mulai berkembang di negara lain. Kini ada total lebih dari 359 juta kasus infeksi dan 5,6 juta kematian serta lebih dari 284 juta orang berhasil sembuh dari Covid-19 di dunia.
[Gambas:Video CNBC]
Alert! WHO Sebut Vaksin Saja Tak Cukup Untuk Lawan Omicron
(tfa)