Internasional
Duh! Omicron Benar-benar Bawa Kabar Buruk Bagi Ekonomi Global

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memberikan peringatan terbaru terkait merebaknya varian baru Covid-19, Omicron, di seluruh dunia. Badan ekonomi multilateral itu menyebut bahwa varian ini akan mengancam pemulihan ekonomi global ke depan.
Mengutip AFP, OECD memangkas perkiraan pertumbuhan ekonominya pada tahun depan dari yang sebelumnya 5,7% menjadi 4,6%. OECD mengatakan bahwa Omicron telah menjadi ketakutan global baru karena memunculkan stigma bahwa virus akan bermutasi di tempat dengan tingkat vaksinasi yang rendah.
"Kami khawatir bahwa varian baru virus, jenis Omicron, semakin menambah tingkat ketidakpastian dan risiko yang sudah tinggi, dan itu bisa menjadi ancaman bagi pemulihan," kata kepala ekonom OECD Laurence Boone pada konferensi pers, Rabu (1/12/2021).
Maka dari itu, OECD juga menambahkan bahwa prioritas global yang perlu dipercepat adalah vaksinasi Covid-19. Bila cakupan vaksinasi tinggi, pemulihan global bisa berjalan dengan lebih cepat.
"Prioritas kebijakan utama tetap kebutuhan untuk memastikan bahwa vaksin diproduksi dan disebarkan secepat mungkin di seluruh dunia, termasuk dosis booster," kata OECD.
"Pemulihan akan tetap genting dan tidak pasti di semua negara sampai ini tercapai," katanya.
Varian Omicron sendiri telah dimasukkan sebagai 'variant of concern' oleh WHO. Virus yang awalnya menyebar dari Botswana dan Afrika Selatan ini juga sudah ditemukan di banyak negara lain seperti Belanda, Hong Kong dan Belgia.
Ketakutan besar yang ditimbulkan Omicron datang lantaran penelitian yang menunjukkan bahwa varian ini memiliki 32 mutasi pada protein lonjakannya. Mutasi pada protein lonjakan ini bisa membuat tubuh dan vaksin mengalami hambatan dalam menciptakan antibodi.
[Gambas:Video CNBC]
IMF Beri Warning Baru soal Omicron, Ada Apa?
(tps/roy)