Internasional

Duh! Omicron Benar-benar Bawa Kabar Buruk Bagi Ekonomi Global

News - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
01 December 2021 20:24
Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (CNBC Indonesia/ Muhammad Tri Susilo) Foto: Aktivitas Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memberikan peringatan terbaru terkait merebaknya varian baru Covid-19, Omicron, di seluruh dunia. Badan ekonomi multilateral itu menyebut bahwa varian ini akan mengancam pemulihan ekonomi global ke depan.

Mengutip AFP, OECD memangkas perkiraan pertumbuhan ekonominya pada tahun depan dari yang sebelumnya 5,7% menjadi 4,6%. OECD mengatakan bahwa Omicron telah menjadi ketakutan global baru karena memunculkan stigma bahwa virus akan bermutasi di tempat dengan tingkat vaksinasi yang rendah.

"Kami khawatir bahwa varian baru virus, jenis Omicron, semakin menambah tingkat ketidakpastian dan risiko yang sudah tinggi, dan itu bisa menjadi ancaman bagi pemulihan," kata kepala ekonom OECD Laurence Boone pada konferensi pers, Rabu (1/12/2021).

Maka dari itu, OECD juga menambahkan bahwa prioritas global yang perlu dipercepat adalah vaksinasi Covid-19. Bila cakupan vaksinasi tinggi, pemulihan global bisa berjalan dengan lebih cepat.

"Prioritas kebijakan utama tetap kebutuhan untuk memastikan bahwa vaksin diproduksi dan disebarkan secepat mungkin di seluruh dunia, termasuk dosis booster," kata OECD.

"Pemulihan akan tetap genting dan tidak pasti di semua negara sampai ini tercapai," katanya.

Varian Omicron sendiri telah dimasukkan sebagai 'variant of concern' oleh WHO. Virus yang awalnya menyebar dari Botswana dan Afrika Selatan ini juga sudah ditemukan di banyak negara lain seperti Belanda, Hong Kong dan Belgia.

Ketakutan besar yang ditimbulkan Omicron datang lantaran penelitian yang menunjukkan bahwa varian ini memiliki 32 mutasi pada protein lonjakannya. Mutasi pada protein lonjakan ini bisa membuat tubuh dan vaksin mengalami hambatan dalam menciptakan antibodi.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

IMF Beri Warning Baru soal Omicron, Ada Apa?


(tps/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading