Pertamax Naik, Penjualan Mobil Ngefek Nggak Ya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Jumat, 01/04/2022 13:10 WIB
Foto: Suzuki XL7 Alpha FF (Final Form) di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 di JIExpo-Kemayoran, Kamis (31/3/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo).

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Ron 92 atau Pertamax menjadi Rp12.500-Rp13.000 per liter dari yang sebelumnya Rp9.000 - 9.400 per liter. Kebijakan ini bisa berdampak luas pada berbagai sektor, diantaranya industri otomotif.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengaku masih akan memantau dampaknya ke depan, termasuk pengaruhnya terhadap penjualan mobil.

"Kita lihat dulu perkembangannya, belum bisa meramal gimana dampaknya terhadap industri. Mungkin akan berdampak tapi ini kan gak cuma di Indonesia, tapi kenaikan harga minyak di seluruh dunia," kata Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara kepada CNBC Indonesia, Jumat (1/3/22).


Kenaikan harga Pertamax juga bisa berdampak pada pola aktivitas masyarakat. Misalnya mengatur penggunaan kendaraan umum atau kendaraan pribadi. Namun, terkait penjualan tidak banyak berpengaruh.

"Masyarakat yang mau beli mobil kan nggak, oh harga naik saya ng b gak mau beli," ujar Kukuh.

Di sisi lain, penjualan mobil saat ini juga bakal didorong momen Ramadhan dan Idul Fitri. Karenanya, kenaikan harga Pertamax juga tidak berdampak besar terhadap penjualan mobil.

Apalagi, meski ada kenaikan di harga Pertamax, namun kenaikan harga ini tidak terjadi pada bensin Pertalite (RON 90). Bahkan, di beberapa daerah harga bensin Pertalite jutsru mengalami penurunan. Pasalnya, per 1 April 2022 ini harga bensin Pertalite dipatok sama atau satu harga di seluruh provinsi, yakni Rp7.650 per liter.

Di Papua misalnya, dari sebelumnya harga Pertalite dibanderol Rp7.850 per liter, kini turun menjadi Rp7.650 per liter.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Penjualan Mobil Listrik RI Lesu, Pasar Tak Lagi Bergairah?