Faisal Basri: Gara-gara PPN Naik, Inflasi RI Bisa Tembus 3-5%

MAIKEL JEFRIANDO, CNBC Indonesia
31 March 2022 14:45
Cover topik/ Tarif PPN Naik_Konten
Foto: Cover topik/ Tarif PPN Naik_Konten

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) yang direncanakan berlaku pada 1 April 2022 akan mendorong inflasi di tanah air. Ekonom Senior Faisal Basri memperkirakan inflasi bisa menembus 3-5%.

"Inflasi di Indonesia melampaui antara 3-5%," ungkapnya dalam program PROFIT CNBC Indonesia TV, Kamis (31/3/2022)

Dalam UU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), inflasi dipatok sebesar 2-4%. Sekalipun ada kenaikan tarif PPN, namun pemerintah meyakini inflasi tidak akan melebihi batas tersebut.

Faisal menjelaskan, kenaikan PPN terjadi di waktu yang tidak tepat. Pasalnya harga-harga barang dan jasa sudah naik sejak beberapa waktu lalu. Salah satunya didorong oleh konflik Rusia dan Ukraina.

"Harga pangan seluruh dunia naik kira-kira 20%. dan mengingat pangan di Indonesia banyak impor seperti kedelai, jagung, gandum maka pengaruhnya akan besar dan tidak mungkin semua disubsidi," paparnya.

Di samping itu ada kenaikan biaya transportasi yang disebabkan lonjakan harga minyak dunia yang menembus US$ 100 per barel. "Itu berpengaruh dan pemerintah tidak terus menerus bisa subsidi seperti Pertamax harusnya tidak Rp 9.000 lagi per liter," jelas Faisal.

Kini akan diberlakukan kenaikan tarif PPN. Bertepatan juga dengan Ramadan dan Idul Fitri, di mana harga barang, khususnya pangan ikut naik seiring dengan peningkatan permintaan.

"Ini ongkos yang harus dibayar yang terjadi justru di Ramadan dan Idul Fitri nanti," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Faisal Basri Kritik Keras PPN Naik Jadi 11%: Adilnya Dimana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular