
Menhan Prabowo 'Blusukan' di Malaysia, Temui Raja & Menteri

Kuala Lumpur, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri rangkaian acara Defence Services Asia Exhibition and National Security Conference Asia 2022 di Kuala Lumpur, Malaysia, kemarin. Dalam kesempatan itu, Prabowo mengadakan dengan sejumlah tokoh penting Malaysia.
Di sela-sela acara, Prabowo berbincang dengan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong XVI Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah. Mengutip situs resmi Kementerian Pertahanan RI, Selasa (29/3/2022), pertemuan itu berkat adalah undangan dari Yang Berhormat Dato' Seri Hishammuddin Hussein selaku Menteri Pertahanan Malaysia.
Pada kesempatan tersebut Prabowo dan Hishammuddin pun melakukan pertemuan bilateral yang membahas keinginan bersama kedua menhan untuk memperkuat kerja sama pertahanan yang selama ini telah terjalin. Fokusnya kepada latihan bersama antara Malaysia Armed Forces (MAF) dan TNI, kerja sama keamanan perbatasan (Border Security Cooperation), dan kolaborasi industri pertahanan.
Kedua menhan juga menyaksikan penandatanganan MoU antara PT Pindad (Persero) dengan Lembaga Tabung Angkatan Tentera (LTAT) Malaysia, yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose dan Ketua Eksekutif LTAT Dato' Ahmad Nazim Abd Rahman.
Selain itu, di hari yang sama, Prabowo juga melaksanakan pertemuan Trilateral Cooperative Arrangement (TCA) Ministerial Meeting dengan Hishammuddin dan Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana. Ketiga menteri bertukar pandangan tentang situasi keamanan di Laut Sulu dan Laut Sulawesi, serta penguatan kerja sama untuk mengatasi ancaman berkelanjutan di wilayah maritim.
Ketiga negara tersebut telah mencapai tiga kesepakatan, yaitu memperluas TCA di luar lingkup pertahanan dengan menggabungkan pendekatan multi-lembaga yang melibatkan K/L terkait. Kemudian mempercepat penempatan Trilateral Maritime Patrol Liaison Officer (TMP LO) permanen di Pusat Komando Maritim masing-masing negara untuk memungkinkan pertukaran informasi, pemantauan dan pelaksanaan kegiatan pengawasan laut dan udara yang efektif.
Sementara poin ketiga adalah memastikan penekanan yang lebih besar dalam bidang intelijen untuk operasi pengawasan di masa depan guna meningkatkan produktivitas dan akurasi dalam membatasi kegiatan jaringan kejahatan-teror di wilayah.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim di Malaysia, Ada Apa?