Tiru Amerika, Pertamina Mimpi Kembalikan Kejayaan Minyak RI!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
29 March 2022 11:10
Blok Rokan. (Doc SKK Migas)
Foto: Blok Rokan. (Doc SKK Migas)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) memiliki mimpi besar untuk mengembalikan kejayaan minyak RI. Bukan tanpa alasan, perseroan optimistis bisa meningkatkan produksi minyak di Blok Rokan, Riau, bahkan hingga mencapai 500 ribu barel per hari (bph) dari saat ini produksi rata-rata tahunan masih di kisaran 160 ribu bph.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, target peningkatan produksi minyak di Blok Rokan tersebut terutama bisa dicapai melalui pengembangan minyak dan gas bumi (migas) non konvensional.

Nicke mengatakan, pihaknya saat ini tengah berupaya mengembangkan migas non konvensional, mengingat sumur yang tersebar di Blok Rokan diperkirakan masih menyimpan cadangan minyak sebesar 2 miliar barel.

Untuk memulai pengembangan migas non konvensional, perusahaan akan memulai pengeboran dua sumur eksplorasi di blok tersebut. Dengan demikian, produksi Blok Rokan diharapkan dapat meningkat hingga 500 ribu bph.

"Di Rokan kami rencana ada tambahan 500 ribu barel per hari. Kira-kira tahun ini kita akan lakukan dua pengeboran untuk yang non konvensional," kata Nicke dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Senin (28/3/2022).

Menurut Nicke, Pertamina sendiri juga telah melakukan benchmark dengan perusahaan asal Amerika yang terlebih dulu mengembangkan potensi migas non konvensional. Dia pun berharap pengembangan migas non konvensional yang dilakukan Pertamina dapat mengulang kesuksesan yang dilakukan Amerika Serikat beberapa tahun lalu.

"Jadi Amerika itu 2010 itu masih net importir, 2020 mereka sudah menjadi net eksportir, mereka melakukan eksplorasi dengan non konvensional. Kami akan lakukan di Rokan karena cadangan yang besar kami kerja sama dengan perusahaan Amerika yang sudah proven," katanya.

Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) membeberkan adanya segudang perizinan untuk mengimplementasikan rencana pengeboran di Blok Rokan. Perizinan tersebut diantaranya terdiri atas Persetujuan Lingkungan (PERLING) dan Persetujuan Teknis (PERTEK).

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan sebagai Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina, Jaffee Arizon Suardin mencatat, setidaknya terdapat 90 perizinan yang dibutuhkan PHR Blok Rokan yang terkait dengan lingkungan.

"Ada sekitar 90 perizinan, di situ ada PERTEK. Kemudian ada juga persetujuan lingkungan. Ini tentunya sangat dibutuhkan, ini terus berprogres," kata dia dalam acara Drilling Summit Tahun 2022, Rabu (23/3/2022)

Adapun dari 90 perizinan tersebut, setidaknya 88% ditargetkan dapat selesai pada kuartal ketiga tahun ini. Mulai dari membalik nama dari operator sebelumnya, sampai ekspansi kegiatan eksplorasi hingga perizinan limbah cair.

Di samping itu, terdapat juga potensi tambahan perizinan berupa PPKH (Pinjam Pakai Kawasan Hutan) dengan estimasi luasan 3.600 hektar untuk mendukung pengembangan lapangan. Adapun di dalam 3.600 hektar tersebut terdapat potensi cadangan lebih dari 300 juta barel minyak.

Seperti yang diketahui, Blok Rokan ini sebelumnya dikelola oleh Chevron Pacific Indonesia selama lebih dari 92 tahun. Namun, pada Agustus 2021 lalu PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Hulu Rokan resmi mengambil alih 100% pengoperasian Blok Rokan.

Blok Rokan ini juga merupakan wilayah kerja migas dengan produksi minyak yang jumbo atau dengan rata-rata produksi tahunan mencapai 160 ribu barel per hari (bph). Saat ini produksi minyak Blok Rokan merupakan penghasil minyak terbesar kedua setelah Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil Cepu Ltd.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Tahun, Pertamina Temukan Harta Karun di Sumur Minyak Tua

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular