
LCS Panas, China Nyaris Tabrak Kapal Penjaga Pantai Filipina

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan antara China dan Filipina terkait Laut China Selatan (LCS) kembali memanas. Kali ini, Filipina menuduh kapal penjaga pantai Beijing hampir menabrak armadanya di wilayah ZEE yang diklaim Manila.
Dalam sebuah keterangan, kapal respon Penjaga Pantai Filipina (PCG) BRP Malabrigo melaporkan bahwa kapal penjaga China dengan nomor lambung 3305 melakukan manuver jarak dekat pada 2 Maret lalu.
"Kapal China itu datang dalam jarak 21 yard dari BRP Malabrigo saat berlayar di sekitar perairan Panatag (Scarborough) Shoal atau Bajo de Masinloc, yang berada dalam zona ekonomi eksklusif Filipina," ujar laporan media Filipina Philstar, Minggu (27/3/2022).
PCG menunjukkan bahwa tindakan kapal China merupakan pelanggaran yang jelas terhadap Peraturan Internasional 1972 untuk Mencegah Tabrakan di Laut. Komandan PCG CG Laksamana Artemio Abu mengatakan perilaku kapal penjaga pantai China meningkatkan risiko tabrakan dengan empat kapal modal PCG.
"Oleh karena itu, kami segera berkoordinasi dengan Satuan Tugas Nasional untuk Laut Filipina Barat (NTF-WPS) dan Departemen Luar Negeri (DFA) untuk mengatasi masalah ini melalui pendekatan berbasis aturan dan damai," kata Abu.
Meskipun situasi berbahaya di laut, Abu mengatakan penjaga pantai akan terus mengerahkan armadanya di Panatag Shoal dan bagian lain dari ZEE negara itu.
"Kami akan terus bekerja dengan tenang dan rajin karena kami melayani nelayan Filipina di laut. Selama mereka merasa aman melihat kami selama operasi penangkapan mereka, kami tahu bahwa kami melakukan pekerjaan kami dengan baik," kata Abu.
Filipina sendiri pada 2016 lalu memenangkan gugatan teritorial di arbitrase internasional terkait klaim China atas 9 garis putus-putus di wilayah itu yang menyinggung wilayahnya. Meski begitu Beijing tetap bersikukuh dengan klaimnya itu.
Sementara itu, China diketahui semakin menegaskan klaimnya di laut yang kaya akan hasil alam itu. Dalam laporan terbaru Komandan Indo-Pasifik Amerika Serikat (AS) Laksamana John C Aquilino, Beijing telah melakukan pengumpulan militer besar-besaran di wilayah itu.
"Mereka telah meningkatkan semua kemampuan mereka dan penumpukan persenjataan itu membuat kawasan itu tidak stabil."
LCS saat ini sedang menjadi potensi konflik global yang meluas. Pasalnya China terus mengklaim 90% wilayah lautan itu miliknya dan melakukan ekspansi besar-besaran di lautan yang juga diklaim oleh beberapa negara-negara di Asia Tenggara
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Panas! Tetangga RI Beri Warning ke China, Ada Apa Lagi?