Rusia Sebut Perang Fase 1 Selesai, Kini Bidik Ukraina Timur!

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
26 March 2022 10:52
This satellite image provided by Maxar Technologies shows burning and destroyed apartment buildings in Mariupol, Ukraine Tuesday, March 22, 2022. (Satellite image ©2022 Maxar Technologies via AP)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Kepala Pertama Staf Umum Rusia Kolonel Jenderal Sergei Rudskoy mengklaim bahwa tahap pertama rencana militer Rusia dengan fokus utama di Ukraina timur telah selesai.

"Potensi tempur angkatan bersenjata Ukraina telah berkurang secara signifikan, memungkinkan kami untuk memfokuskan upaya utama untuk mencapai tujuan utama, pembebasan Donbas," ungkap dia dilansir CNN Internasional, Sabtu (26/3/2022).

Pernyataan Rudskoy datang ketika progres Rusia tampak terhenti di sekitar kota-kota besar Ukraina seperti Kyiv dan Kharkiv. Rusia juga gagal mencapai superioritas udara di Ukraina dan terpukul dengan kerugian besar personel sejak awal invasi.

"Para ahli publik dan individu bertanya-tanya apa yang kami lakukan di wilayah kota-kota Ukraina yang diblokade. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan menyebabkan kerusakan pada infrastruktur militer, peralatan, personel Angkatan Bersenjata Ukraina, yang hasilnya memungkinkan kami tidak hanya untuk mengikat pasukan mereka dan mencegah mereka memperkuat pengelompokan mereka di Donbas, tetapi juga tidak akan membiarkan mereka melakukan ini sampai tentara Rusia benar-benar membebaskan wilayah DPR dan LNR," jelas dia.

Rudskoy mengacu pada Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, wilayah separatis di Ukraina timur yang diakui Rusia pada malam invasinya.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan tujuan dari apa yang para pejabat Rusia disebut sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina adalah demiliterisasi total negara tersebut. Putin mengatakan perang berjalan sesuai rencana, tetapi pasukan Rusia telah mengalami kerugian serius.

Adapun menurut Rudskoy 1.351 personel militer tewas di Ukraina dan 3.825 terluka. Pejabat AS, NATO dan Ukraina memperkirakan jumlah korban Rusia jauh lebih tinggi.

"Awalnya, kami tidak berencana untuk menyerbu mereka untuk mencegah kehancuran dan meminimalkan kerugian di antara personel dan warga sipil. Dan meskipun kami tidak mengecualikan kemungkinan seperti itu, bagaimana pun, ketika pengelompokan individu menyelesaikan tugas yang ditetapkan, dan mereka berhasil diselesaikan, kekuatan dan sarana kami akan terkonsentrasi pada hal utama, pembebasan penuh Donbas," ungkapnya.

Sejauh ini, militer Rusia mengklaim tidak menargetkan warga sipil atau daerah pemukiman, meskipun banyak bukti yang menyatakan sebaliknya.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Tiba-tiba Dapat Warning Keras dari Biden, Ada Apa Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular