Siaga Serangan Nuklir Rusia, NATO Mau Tambah Pasukan Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemimpin aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) diperkirakan bakal setuju untuk menempatkan lebih banyak pasukan di Eropa Timur guna memasok alat pertahanan serangan kimia, biologis, hingga nuklir ke Ukraina.
Jelang KTT NATO yang akan melibatkan Uni Eropa dan G7 di Brussel, Belgia pada Kamis (24/3/2022), Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan para pemimpin NATO kemungkinan akan setuju untuk mengirim lebih banyak bantuan ke Ukraina.
Hal itu mencakup peralatan untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari serangan senjata kimia, biologi, serta ancaman radiologis dan nuklir.
"Setiap penggunaan senjata kimia akan benar-benar mengubah jalannya perang dan itu menjadi pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan memiliki konsekuensi yang luas," kata Stoltenberg seperti dilansir Al Jazeera.
Namun, dia enggan menjawab dengan tegas apakah serangan tersebut akan membuat NATO ikut berperang secara langsung di sisi Ukraina.
Sebelumnya, NATO diyakini bakal terus meningkatkan jumlah pasukan yang disiagakan di perbatasan, terutama yang berasal dari Amerika Serikat (AS).
Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa pihaknya berencana untuk secara permanen mempertahankan peningkatan jumlah pasukan AS yang dikerahkan di negara-negara NATO dekat Ukraina. Adapun, Polandia menjadi tempat paling memungkinkan untuk menambah pasukan.
Adapun, sejak serangan Rusia pada 24 Februari lalu, NATO telah menyiagakan 140.000 tentara di sekitar Ukraina dan memobilisasi berbagai peralatan militer canggih.
Jumlah tentara itu terdiri dari 100.000 tentara AS yang ditempatkan di Eropa dan 40.000 tentara yang langsung berada di bawah komando NATO.
(luc/luc)