Nilai Pasar Biodiesel B30 RI Tembus Rp 57 Triliun!

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
24 March 2022 12:05
Menteri ESDM Ignasius Jonan melepas road test B30 di gedung KESDM, Jakarta, Kamis (13/6). B30 akan menggantikan pemakaian BBM impor sebesar 55 juta barel. B30 akan menggantikan pemakaian BBM impor sebesar 55 juta barel. Menteri ESDM Ignasius Jonan didampingi Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, me-launching Road Test Penggunaan Bahan Bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) pada kendaraan bermesin diesel. Launching Road Test B30 ditandai dengan pelepasan keberangkatan 3 unit truk dan 8 unit kendaraan penumpang berbahan bakar B30 yang masing-masing akan menempuh jarak 40 ribu dan 50 ribu kilometer. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Launching Bahan Bakar B 30 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Yogyakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut nilai pasar dari penerapan program mandatori pencampuran biodiesel 30% alias B30 pada 2021 mencapai lebih dari US$ 4 miliar atau lebih dari Rp 57 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per US$).

Arifin mengatakan hal tersebut menandakan keberhasilan Indonesia dalam menerapkan pemanfaatan biodiesel, khususnya B30 sejak 2020 lalu.

"Penerapan biodiesel telah berhasil dan membuat Indonesia menjadi pencetus dalam pemanfaatan biodiesel, dengan diberlakukannya program B30 sejak 2020. Nilai pasar dari penerapan B30 di 2021 telah mencapai lebih dari US$ 4 miliar dan berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 25 juta CO2e," tuturnya saat memberikan sambutan dalam acara "3rd Palm Biodiesel Conference" di Yogyakarta, Kamis (24/03/2022).

Dia mengatakan, program biodiesel B30 ini tak terlepas dari cadangan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/ CPO) yang ada di dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk meningkatkan pemanfaatan CPO di dalam negeri melalui peningkatan secara bertahap persentase pencampuran biodiesel pada diesel berbasis minyak mentah (fosil).

Seperti diketahui, Indonesia kali pertama menerapkan program biodiesel pada 2006 dengan mencampurkan biodiesel sebesar 2,5% pada diesel minyak (diesel fuel).

"Ini (program mandatori biodiesel) dipicu dari melonjaknya harga minyak mentah dunia karena semakin tipisnya pasokan minyak dunia. Di sisi lain, Indonesia memiliki cadangan minyak sawit yang melimpah, sehingga sejak penerapan program biodiesel ini, tingkat pencampuran biodiesel terus meningkat," tuturnya.

Dia menyebut, pemanfaatan biodiesel di dalam negeri berkontribusi sebesar 35% dari bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) yang mencapai 11,7% pada 2021 lalu.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan bauran EBT mencapai 23% pada 2025 mendatang. Oleh karena itu, peran biodiesel penting bagi peningkatan pencapaian bauran energi baru terbarukan di dalam negeri.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! ESDM Tetapkan Alokasi Biodiesel 10,15 Juta KL di 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular