Ngenes...Baru Mau Napas Bisnis Hotel Kembali Paceklik
Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor perhotelan sempat mengalami kenaikan okupansi pada akhir tahun lalu hingga awal tahun 2022 ini. Namun, itu tidak membantu banyak karena saat ini geliat perhotelan kembali meredup meski pemerintah sudah mengindikasikan transisi pandemi menuju endemi.
"Sudah kelihatan kenaikannya di awal Januari sekitar 30%. Namun, kemudian menurun, hotel non bintang lebih rendah lagi, ada yang 20% okupansinya," kata Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Sutrisno Iwantono kepada CNBC Indonesia, Rabu (23/2/22).
Kondisi okupansi setiap hotel memang berbeda-beda. Beberapa hotel bintang menjadi pilihan di tengah pacekliknya okupansi, mereka lebih menarik karena bisa bersaing di harga meski memiliki fasilitas lebih baik. Sebaliknya, ketika hotel berbintang menurunkan harga maka hotel non bintang mendapat tantangan lebih.
Karenanya, Iwantono berharap kebijakan pemerintah bisa lebih mendorong peningkatan okupansi perhotelan. Apalagi saat ini pelaku usaha hotel bakal berhadapan dengan momentum Ramadhan dan Idul Fitri.
"Setiap tahun setiap Ramadhan okupansinya rendah, beda penurunannya nya bisa sampai 30%. Kita harap endemi segera diumumkan supaya percaya diri lah," katanya.
(dce/dce)