Rusia Makin Agresif, Satu Sekolah Ukraina Rata dengan Tanah

Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
20 March 2022 20:45
Rescuers work amidst the debris of a school building destroyed by shelling, as Russia's invasion of Ukraine continues, in Zhytomyr, Ukraine March 4, 2022. REUTERS/Viacheslav Ratynskyi
Foto: Ilustrasi REUTERS/VIACHESLAV RATYNSKYI

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertikaian antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut. Kabar terbaru, serangan terhadap Ukraina terus dilakukan Rusia dan mengenai bangunan sekolah di Kota Mariupol.

Mengutip CNN Internasional, serangan Rusia ke bangunan sekolah terjadi pada Minggu (20/3/2022) waktu Indonesia. Bangunan ini digunakan sebagai tempat berlindungĀ 400 orang di Kota Mariupol.

Sekolah seni tersebut dilaporkan hancur akibat serangan Rusia, dan hingga kini belum ada informasi mengenai korban akibat aksi tersebut. Hal sama juga berlaku untuk serangan Rusia ke salah satu gedung teater pada Rabu (16/3) lalu.

Sebuah citra satelit yang dirilis Sabtu (19/3) waktu setempat menunjukkan sekitar 2/3 bagian sekolah telah hancur akibat serangan Rusia. Diperkirakan ada sekitar 800 hingga 1.300 orang dalam gedung itu saat serangan terjadi.

Masih dari sumber yang sama, Rusia dilaporkan akan terus menggunakan senjata kelas berat untuk mendukung serangan darat di Ukraina. Laporan ini disampaikan Menteri Pertahanan Inggris berdasarkan laporan intelijen yang dia terima.

"Rusia tampak akan terus menggunakan senjata kelas berat untuk menyokong serangan di area urban dan mencoba membatasi kerugiannya sendiri yang sudah cukup ebsar, dengan terus menyerang warga sipil," ujar Menteri Pertahanan Inggris.

Pada saat yang sama, Australia mengumumkan bahwa negara itu akan menyediakan visa kemanusiaan yang bersifat sementara untuk masyarakat Ukraina yang ada di Negeri Kangguru.

Visa ini memungkinkan warga Ukraina di Australia bekerja dan mengakses program pemerintah termasuk Medicare hingga 3 tahun ke depan. Pemerintah Australia mengatakan akan bekerja dengan komunitas Ukraina-Australia untuk memastikan opsi visa permanen yang sesuai tersedia untuk kelompok ini "pada waktu yang tepat."

Sejak 23 Februari, Australia telah memberikan sekitar 5.000 sebagian besar visa sementara kepada Ukraina, di mana sekitar 750 telah tiba di negara itu.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular