Terungkap, ini Cara Malaysia Amankan Harga Minyak Goreng

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
18 March 2022 07:20
Pekerja menuang minyak curah milik Tah Lan di pasar Pondok Labu, Jakarta, Rabu, 26/1. Setelah seminggu diberlakukannya kebijakan satu harga, yakni minyak goreng berbanderol Rp 14 ribu per liter, ternyata penyesuaian harga tersebut belum terjadi di pasar tradisional. Satu di antaranya Pasar Jaya Pondok Labu, Jakarta.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, Rabu (26/1/2022), harga minyak curah di Pasar Jaya Pondok Labu masih dipatok harga Rp 21 ribu per liternya dan minyak kemasan seharga Rp 20.000 per liter. 

Tah Lan, seorang pedagang warung sembako di Pasar Pondok Labu ini menilai kebijakan pemerintah dengan memberikan subsidi harga minyak sudah bagus.

"Iya saya udah tau soal penurunan harga, cuma stok yang saya beli belum habis dan masih mahal modalnya, seperti minyak curah saya belinya Rp305.000 per drigen". Penurunan harga minyak ini diakui bakal mengalami kerugian bagi pedagang eceran seperti ibu Tah Lan. 
Di sisi lain, Tah Lan berpandangan semestinya kebijakan itu disertai tindakan yang merata baik untuk retail modern maupun tradisional.


"Sebenarnya bagus. Tapi untuk kita pedagang tradisional kan ini belum dimulai, kalau bisa pemerintah buat merata lah semua. Sebab sejauh ini kita (pedagang pasar tradisional) belum dapat subsidi dari pemerintah," ungkap.

Kemudian CNBC Indonesia mencoba mewawancarai pedagang sembako grosiran. Lee salah satu pedagang sembako grosiran juga mengatakan bahwa iya akan menjual harga minyak seperti biasa sebelum ada subsidi. "Dari distributor belum ada penurunan, jadi kita juga belum turun." Lee mengaku meski iya menjual dengan harga yang lebih mahal dari peritel modern tapi minyak goreng yang ia jual masih ada yang beli. "Klo yang beli pasti ada aja meski harga masih lama belum menyesuaikan subsidi" tambahnya.   (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Penjualan Minyak Goreng (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia akan menetapkan harga minyak goreng curah dengan harga Rp14 ribu, caranya dengan menyubsidi disparitas harga produksi melalui kantong Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Jadi untuk DPO (domestic price obligation/ harga berlaku domestik) sudah tidak ada ini. Semua akan menggunakan mekanisme pasar dan akan dikerjakan melalui subsidi BPDPKS. Jadi dengan cara itu disparitas harga sudah tidak ada, dan seharusnya barang kini sudah hadir dan berlimpah," kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi usai sidak harga sembako di Pasar Senen, Kamis (17/3/2022).

Ternyata tidak hanya Indonesia yang memberlakukan kebijakan subsidi. Malayasia sudah menerapkan cara ini lebih dulu. Sehingga bisa menjaga harga minyak goreng di negara itu.

Hasil riset CNBC Indonesia, Malaysia memberikan subsidi untuk minyak goreng curah sudah bertahun-tahun lamannya. Melalui program Skim Rasionalisasi Minyak Masak (COSS) yang mulai berjalan sejak 2016.

Dimana Malaysia membanderol minyak goreng subsidi dengan harga MYR2,5/kg atau sekitar Rp8.850/kg (kurs 1 Ringgit Malaysia = Rp3,420).

Beda dengan Indonesia saat ini yang akan mematok harga minyak goreng curah seharga Rp14 ribu per liter atau Rp15.500 per kilogram.

Minyak goreng bersubsidi tersebut dijual dengan kemasan polybag sederhana seberat 1 kg dan harganya tidak terpengaruh kenaikan hargaCPO.

Malaysia menyiapkan subsidi sebesar MYR600 juta atau sekitar Rp2,05 triliun pada tahun ini untuk program COSS. Alokasi minyak subsidi per bulan adalah 60.000 ton sebulan.

Lutfi menjelaskan negara hadir untuk memasok minyak curah dengan harga Rp14 ribu per liter. Aturan ini akan diselesaikan dalam waktu dekat.

"Pemerintah akan hadir dengan memasok minyak curah dengan harga Rp14 ribu sekarang sedang dibereskan aturannya hari ini sudah selesai, jadi pada kesempatan pertama dengan Kemenperin memastikan bahwa tidak ada lagi minyak keluar yang bukan semestinya," kata Lutfi.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jarang-Jarang Harga Minyak Goreng Ngamuk, Ini Sebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular