Namanya Disinggung Jokowi, Ini Masterplan Pemindahan IKN SBY!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
16 March 2022 10:05
Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbang ke Singapura untuk menjenguk istri presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono. (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) & presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba-tiba mengemuka saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara mengenai keputusannya memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.

Dalam pernyataannya dalam video yang diunggah Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi menyebut SBY menjadi salah satu kepala negara yang melakukan kajian pemindahan ibu kota, setelah Presiden Soekarno dan Soeharto.

"Zaman Presiden SBY juga melakukan kajian-kajian untuk memindahkan ibu kota karena banyak juga alasan," kata Jokowi, seperti dikutip Rabu (16/3/2022).

Lantas, bagaimana rencana SBY untuk memindahkan ibu kota kala itu?

Dalam Pidato Politik Partai Demokrat 2019 silam, SBY pernah membuka tabir rencana pemindahan ibu kota di masa pemerintahannya. Kala itu, pemerintahan SBY berencana memindahkan pusat pemerintahan ke kawasan Jawa Barat.

"Pusat pemerintahan baru yang kami pikirkan dulu terletak di kawasan Jawa Barat, dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam menuju arah timur," kata SBY pada Rabu (11/12/2019).

Presiden Indonesia yang keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (Tangkapan Layar Youtube)Foto: Presiden Indonesia yang keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (Tangkapan Layar Youtube)
Presiden Indonesia yang keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (Tangkapan Layar Youtube)

Konsep pemindahan ibu kota tersebut, kata SBY, sama seperti yang dilakukan negeri tetangga, Malaysia. Malaysia sendiri memindahkan pusat pemerintahan Putra Jaya di luar Kuala Lumpur, ibu kota negara tersebut.

"Setelah kami pikirkan dan olah selama 2 tahun, rencana ini kami batalkan," kata SBY.

SBY mengatakan, keputusan untuk membatalkan rencana pemindahan ibu kota lantaran anggaran yang dianggap belum memadai. Pasalnya, pada saat itu pemerintah merasa ada sejumlah pembangunan infrastruktur lainnya yang mendesak.

Selain itu, ada pula faktor lingkungan yang tidak mendukung. SBY mengatakan, deretan hal tersebut menjadi pertimbangan utama pemerintahannya melanjutkan kajian pemindahan ibu kota.

"Demokrat sangat mengerti jika Presiden Jokowi juga memiliki pemikiran yang sama. Beban Jakarta memang sudah terlalu berat, melebihi daya dukung yang dimilikinya," tegas SBY.

Dalam kesempatan tersebut, SBY mengatakan bahwa pembangunan ibu kota baru membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jangka waktu pembangunan, kata dia, juga memerlukan waktu yang tidak sebentar.

"Memindahkan dan membangun ibu kota baru adalah sebuah mega proyek. Tidak boleh meleset, harus sukses," kata SBY.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Bakal Berkantor di Ibu Kota Baru pada 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular