
Amsyong! Inggris Bekukan Aset Roman Abramovich Cs

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Inggris pada Kamis, (10/3/2022) memutuskan untuk menjatuhkan sanksi pembekuan aset kepada miliuner Rusia yang juga pemilik klub sepakbola Chelsea, Roman Abramovich.
Hal ini diakibatkan hubungan pengusaha kaya yang juga memiliki saham di perusahaan logam raksasa Evraz dan Norilsk Nickel itu, dengan pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin yang melancarkan serangan ke Ukraina.
Dalam keterangan resmi Pemerintah Inggris, selain Abramovich, London juga membekukan aset kepada enam pengusaha Rusia lainnya, yakni milik CEO Rosneft Igor Sechin, Oleg Deripaska dari En+ Group, Kepala VTB bank Andrey Kostin, CEO Gazprom Alexei Miller, Presiden Transneft Nikolai Tokarev, dan Kepala Direksi Bank Rossiya Dmitri Lebedev.
Secara total, aset yang dibekukan mencapai 15 miliar pound atau setara Rp 300 triliun.
"Tidak ada tempat berlindung yang aman bagi mereka yang telah mendukung serangan kejam Putin di Ukraina," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
"Sanksi hari ini adalah langkah terbaru dalam dukungan tak tergoyahkan Inggris untuk rakyat Ukraina. Kami akan kejam dalam mengejar mereka yang memungkinkan pembunuhan warga sipil, penghancuran rumah sakit dan pendudukan ilegal sekutu berdaulat."
Sanksi ini sendiri merupakan bagian dari hujanan sanksi terhadap Rusia terkait serangan ke Ukraina. Sejauh ini aset yang disita negara Barat dari individu yang dekat dengan Putin mencapai lebih dari US$ 1.000 miliar.
Sementara itu, hal ini sendiri telah membuat Rusia meradang. Moskow telah melakukan langkah-langkah balasan seperti pelegalan pencurian paten dan juga penyiagaan senjata nuklir.
(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aset Abramovich Disita, Begini Nasib Chelsea
