
Tetangga RI Hukum Crazy Rich Rusia, Abramovich Kena Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Australia mengumumkan sanksi baru yang menargetkan oligarki Rusia, pebisnis utama, serta anggota keluarga mereka. Sanksi ini disampaikan Menteri Luar Negeri Marise Payne, Senin (14/3/2022).
Melansir CNN International, secara total ada 33 orang terkena sanksi. Mereka termasuk pemilik Chelsea Roman Abramovich, CEO Gazprom Alexey Miller, dan Dmitri Lebedev, Chairman Rossiya, salah satu maskapai penerbangan terbesar Rusia.
"Sanksi yang diumumkan hari ini memperkuat komitmen Australia untuk memberikan sanksi kepada orang-orang yang telah mengumpulkan kekayaan pribadi yang sangat besar dan memiliki arti ekonomi dan strategis bagi Rusia, termasuk sebagai akibat dari hubungan mereka dengan Presiden Rusia Vladimir Putin," kata Payne.
"Banyak dari oligarki ini telah memfasilitasi, atau mendapat manfaat langsung, dari tindakan ilegal dan tidak dapat dipertahankan Kremlin di Ukraina sejak 2014."
Australia mengikuti Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Uni Eropa (UE) dan Selandia Baru dalam memberikan sanksi kepada individu-individu penting Rusia atas serangannya ke Ukraina.
Situasi perang Rusia di Ukraina saat ini belum juga mereda. Bahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan NATO jika ada ancaman serangan Rusia yang makin meluas dan bisa merambah ke negara anggota organisasi tersebut.
Kemarin, Rusia dikabarkan membombardir sebuah situs di kota Lviv, dekat perbatasan Polandia, negara NATO. Setidaknya 30 rudal ditembakkan ke pangkalan militer Pusat Keamanan dan Perdamaian Internasional (IPSC), tempat pelatihan khusus tentara Ukraina untuk misi penjaga perdamaian.
Rudal ditembakkan dari pesawat tempur di atas Laut Hitam dan Laut Azov. Di tempat terpisah, seorang jurnalis Amerika Serikat (AS) bernama Brent Renaud juga terbunuh kemarin karena serangan Rusia di Kyiv.
Sebelumnya NATO menolak memberlakukan zona larangan terbang di atas langit Ukraina. NATO khawatir perang akan semakin melebar.
Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari 2022. Sedikitnya 5.000 orang tewas dalam serangan ini dan lebih dari 2,5 juta mengungsi.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Amsyong! Inggris Bekukan Aset Roman Abramovich Cs