Sindikasi 4 Bank Bantu Pacu Proyek LRT Jabodebek

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
10 March 2022 17:20
Foto udara gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) terparkir di jalur kawasan Pancoran, Jakarta, Jumat (4/2/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Foto udara gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) terparkir di jalur kawasan Pancoran, Jakarta, Jumat (4/2/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adhi Karya (Persero) Tbk mendapatkan dukungan pembiayaan sindikasi dari empat bank untuk pembangunan 17 stasiun dan depo. Sehingga manajemen optimistis, proyek pembangunan Kawasan Depo dan Stasiun LRT Jabodebek berjalan sesuai target.

Kepala Biro Keuangan Adhi Karya Achmad Nurrohman mengatakan, komitmen pembiayaan dari empat sindikasi bank mencapai Rp2,95 triliun, namun saat ini baru terserap mencapai Rp950 miliar.

"Saat ini baru Rp 950 miliar karena di perjanjian kita itu disalurkan tergantung dari progres. Tadi kan progresenya untuk stasiun 60% sedangkan untuk depo itu 70%," kata Achmad di site pembangunan depo, di Bekasi, Kamis (10/3/2022).

Keempat bank tersebut adalah Bank Mandiri, BNI, Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, dan Bank Pembangunan Daerah Papua.

Achmad menjelaskan, nilai investasi untuk pembangunan Depo dan 17 stasiun mencapai Rp,2 triliun. Sementara alokasi dari Penyertaan Modal Negara (PMN) hanya Rp1,3 triliun, sisanya berasal dari pinjaman sindikasi senilai Rp2,95 triliun.

Sebelumnya pembangunan depo ini sempat menjadi kendala mundurnya penyelesaian proyek LRT. Karena masalah pembebasan lahan dan pendanaan yang kurang. Namun pembebasan lahan sudah selesai dari tahun lalu, dan saat ini sedang tahapan konstruksi.

Dari nilai pembangunan depo dan 17 stasiun Adhi Karya butuh modal senilai Rp4,2 triliun, sehingga meminta dukungan dari perbankan. Sebelumnya, Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto menjelaskan, pinjaman perusahaan terbatas hanya separuh dari ekuitas perusahaan.

"Dari nilai proyek Rp4,2 triliun, Adhi butuh support dari perbankan dan pemegang saham kedepan. kendalanya adalah untuk pinjaman lebih dari 50% ekuitas itu butuh persetujuan RUPS, yang kemarin belum kuorum," jelasnya pada (4/5/2022) lalu.

Sementara itu, pembangunan fasilitas depo saat ini diklaim sudah mencapai 72,5% dengan maneuver dan transfer track yang telah dikerjakan. Begitu juga gedung pengendali utama OCC telah diserahkan kepada PT KAI Indonesia untuk proses persiapan operasi.

Lalu tahapan selanjutnya adalah kegiatan memarkirkan kereta-kereta LRT Jabodebek di kawasan depo. Kini pembangunan fasilitas depo menyisakan tahap penyelesaian pembangunan gedung light maintenance, heavy maintenance, dan stabling building

Hingga 25 Februari 2022 ini, capaian progres dari keseluruhan lintas pelayanan yang dimiliki LRT Jabodebek sebesar 90%. Capaian ini di antaranya 94,5% untuk lintas pelayanan Cawang-Cibubur, 89,1% untuk lintas pelayanan Cawang-Dukuh Atas, 92,9% untuk lintas pelayanan Cawang-Bekasi Timur.

Sementara dari paparan Project Manager Pembangunan Depo Hastomo, menjelaskan pada saat soft launching di 17 Agustus mendatang, itu juga merupakan target penyelesaian depo. Sehingga nanti setelah Agustus kereta - kereta LRT tidak lagi diparkir pada luar lintasan.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap! Agustus 2022 LRT Jabodebek Resmi Mondar-Mandir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular