Iran Kritik Rusia Terkait Pembicaraan Nuklir, Kok Bisa Ya?
Jakarta, CNBC Indonesia - Para pejabat Iran mengatakan tuntutan Rusia pada pembicaraan tentang kesepakatan nuklir Iran di Wina, Austria, "tidak konstruktif", sebagaimana dilaporkan kantor berita Iran Tasnim, Senin (7/3/2022).
"Intervensi Rusia ditujukan untuk mengamankan kepentingannya sendiri," kata media tersebut mengutip pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya, sebagaimana dikutip oleh Reuters.
Rusia telah menuntut jaminan Amerika Serikat (AS) bahwa sanksi yang dihadapinya atas perang di Ukraina tidak akan merugikan perdagangannya dengan Iran. Permintaan itu bisa menjadi batu sandungan dalam pembicaraan.
Dengan menunda kebangkitan kembali perjanjian antara Iran dan negara-negara Barat, serta menunda kembalinya Iran ke pasar minyak, Rusia berusaha menaikkan harga minyak mentah dan meningkatkan pendapatan energinya sendiri.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Minggu menolak tuntutan baru yang disuarakan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov terkait kesepakatan baru nuklir pada Sabtu.
"Sanksi terhadap Rusia atas serangan ke Ukraina tidak ada hubungannya dengan kesepakatan nuklir Iran," kata Blinken dalam acara CBS, dikutip oleh Alarabiya. "Mereka tidak terhubung dengan cara apa pun. Jadi saya pikir itu tidak relevan."
Blinken mengatakan bukan hanya kepentingan AS tetapi juga Rusia bahwa Iran tidak dapat "memiliki senjata nuklir atau kapasitas untuk memproduksi senjata dalam waktu yang sangat, sangat singkat."
(tfa/tfa)