Internasional

Fakta-fakta Covid-19 Hong Kong yang Bikin Kamar Mayat Penuh!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 March 2022 15:00
Pekerja memindahkan jenazah di kamar mayat, menyusul wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Hong Kong, Sabtu (5/3/2022). (REUTERS/Tyrone Siu)
Foto: Suasana penanganan jenazah yang wafat akibat Covid-19 di Hong Kong, Sabtu (5/3/2022). (REUTERS/Tyrone Siu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Hong Kong melonjak tajam beberapa waktu terakhir. Per Minggu (6/3/2022), ada tambahan 31.008 kasus dan 153 kematian baru. Akibatnya warga akan menjalani tes pengujian massal.

Meski begitu, Kepala Sekretaris Kabinet Hong Kong John Lee mengatakan, penduduk tidak perlu khawatir terkait pengujian massal mendatang. Ia juga mengatakan pihak berwenang memastikan pasokan makanan yang stabil.

Melansir Straits Times, Senin (7/3/2022), pusat keuangan global itu tetapi berpegang teguh pada strategi Zero Covid-19 meski ada lonjakan besar dalam infeksi yang memicu kapasitas rumah sakit, pusat isolasi, dan kamar mayat melampaui kapasitas. Pakar kesehatan mengatakan sekitar 15% dari 7,4 juta penduduk kota itu sudah terinfeksi.

Imbauan Lee muncul saat rak supermarket selalu kosong selama tujuh hari berturut-turut. Penduduk yang cemas mulai menimbun produk-produk tersisa di rak mulai dari tahu, kecap, hingga sayuran beku.

Ketika infeksi dan kematian mencapai rekor tertinggi, Hong Kong masih menerapkan aturan ketat, seperti pembatasan pertemuan publik lebih dari dua orang, sebagian besar tempat ditutup dan penerbangan dari luar negeri, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris, dilarang.

Sementara itu, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan Hong Kong tidak akan melakukan penguncian penuh selama pengujian massal.

Hong Kong telah mencatat lebih dari 470.000 infeksi Covid-19. Sebagian besar dari sekitar 1.800 kematian terjadi dalam dua minggu terakhir, banyak dari mereka adalah penduduk lanjut usia yang tidak divaksinasi karena infeksi telah menyebar di ratusan panti jompo.

Lonjakan infeksi telah melumpuhkan tenaga kerja dalam sistem perawatan kesehatan, transportasi umum, operator mal serta layanan pos, supermarket, dan apotek. Banyak restoran dan toko telah ditutup karena distrik utama yang sangat sepi dan hanya sedikit penduduk yang keluar di lingkungan yang biasanya sibuk.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hong Kong 'PPKM' Ketat Mulai Besok, Covid Kembali Menggila?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular