
Good Bye Rusia, Negara & Raksasa Industri Bombardir Sanksi

Jepang
Jepang menjatuhkan sanksi kepada Rusia dan individu-individu yang terkait dengan wilayah Ukraina timur yang dikendalikan oleh separatis pro-Kremlin. Di antaranya larangan mengeluarkan visa, membekukan aset dan melarang perdagangan.
Jepang juga akan melarang penerbitan dan perdagangan obligasi pemerintah Rusia di negerinya. "Kami terus memantau dengan keprihatinan serius," kata Perdana Menteri Fumio Kishida kepada AFP.
Singapura
Singapura memberlakukan sanksi berupa pelarangan masuknya barang-barang impor dari Rusia. Sanksi ini diberikan sebagai bentuk kritik keras atas invasi militer yang dilakukan Rusia pada negara tetangganya, Ukraina.
Dengan adanya sanksi dan pembatasan ini, Singapura menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengikuti negara-negara Barat dalam memberikan 'hukuman' terhadap pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengadakan serangan Rusia ke Ukraina dinilai telah melanggar hukum internasional. Oleh karena itu, Rusia patut diberi sanksi dan pembatasan yang sesuai.
"Singapura bermaksud untuk melakukan tindakan yang sama dengan banyak negara lain dengan menjatuhkan sanksi dan pembatasan yang sesuai terhadap Rusia," ujar Balakrishnan, seperti dikutip Reuters.
Korea Selatan (Korsel)
Korsel akan memperketat kontrol ekspor terhadap Rusia dengan melarang ekspor barang-barang strategis. Negeri Ginseng ini juga mengikuti langkah negara-negara Barat yang telah lebih dulu memblokir beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT.
"Pemerintah Korea mengutuk invasi bersenjata Rusia ke Ukraina. Sebagai anggota yang bertanggung jawab dari komunitas internasional, kami memutuskan untuk secara aktif berpartisipasi dalam upaya komunitas internasional, termasuk sanksi ekonomi, untuk penyelesaian situasi secara damai," kata pernyataan itu, dikutip dari Reuters, Senin (28/2/2022).
Di antara item strategis yang akan dikendalikan adalah pasokan elektronik, semikonduktor, komputer, informasi dan komunikasi, sensor dan laser, navigasi dan avionik, serta peralatan kelautan dan dirgantara.
Taiwan
Kementerian Luar Negeri mengatakan Taiwan akan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina pada Jumat.
Dalam rilis berita, kementerian mengatakan "sangat mengutuk" keputusan Rusia untuk memulai perang melawan Ukraina, menambahkan bahwa Moskow telah menjadi ancaman serius bagi tatanan internasional berbasis aturan.
"Untuk memaksa Rusia menghentikan agresi militernya terhadap Ukraina, dan untuk memulai kembali dialog damai di antara semua pihak terkait sesegera mungkin, pemerintah Republik China (Taiwan) mengumumkan akan bergabung dengan sanksi ekonomi internasional terhadap Rusia," bunyi pernyataan tersebut.
Namun pernyataan itu tidak merinci bagaimana Taiwan akan memberikan sanksi kepada Rusia. Tetapi pulau itu adalah pemimpin global dalam produksi chip semikonduktor.
Australia
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia, Jumat (25/2/2022). Sanksi menargetkan "oligarki yang bobot ekonominya memiliki arti strategis bagi Moskow" dan lebih dari 300 anggota Parlemen Rusia yang memilih invasi ke Ukraina.
Morrison menambahkan bahwa Australia juga bekerja dengan AS untuk mengkoordinasikan sanksi terhadap "individu dan entitas utama Belarusia yang terlibat dalam agresi, jadi kami memperluas sanksi tersebut ke Belarus," sebagaimana dilaporkan CNN International.
Sanksi baru datang setelah Canberra memberlakukan larangan perjalanan dan sanksi keuangan yang ditargetkan pada delapan pejabat tinggi Rusia pada Kamis.
Selandia Baru
Selandia Baru melarang ekspor barang ke militer Rusia dan pasukan keamanan sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengumumkan, pihaknya akan memutus perdagangan dengan Rusia dan memberlakukan larangan perjalanan terhadap pejabat Rusia karena terus menyerukan kembalinya dialog diplomatik untuk menyelesaikan krisis.
"Kita perlu mengambil tindakan segera. Ini adalah penggunaan kekuatan militer dan kekerasan secara terang-terangan yang akan merenggut nyawa tak berdosa dan kita harus melawannya," tegas Ardern.
Halaman 4>>