Internasional

11 Miliarder Rusia 'Miskin' Gegara Putin Serang Ukraina

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
25 February 2022 14:00
Russian President Vladimir Putin gestures speaking during a joint news conference with German Chancellor Olaf Scholz following their talks in the Kremlin in Moscow, Russia, Tuesday, Feb. 15, 2022. Putin says Moscow is ready for security talks with the U.S. and NATO, as the Russian military announced a partial troop withdrawal from drills near Ukraine — new signs that may suggest a Russian invasion of its neighbor isn't imminent despite snowballing Western fears. (Sergey Guneev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Foto: AP/Sergey Guneev

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Rusia ke Ukraina tidak hanya mendatangkan malapetaka bagi negara tetangganya tersebut, tetapi juga membuat pasar di seluruh dunia tidak stabil. Bahkan merugikan sekutu terdekatnya sendiri.

Tercatat puluhan miliar dolar telah dihapus dari kekayaan para elit miliarder Rusia saat pasar saham negara itu dan mata uang rubel terjun bebas. Ini setelah Presiden Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, Kamis (24/2/2022).

Menurut perhitungan Forbes, sekitar 116 orang miliarder Rusia telah kehilangan hampir US$ 90 miliar atau sekitar Rp 1.291 triliun (asumsi Rp 14.350/US$) sejak 16 Februari. Dari jumlah itu, sekitar US$ 39 miliar (Rp 559 triliun) hilang sejak, setelah indeks Moex Rusia ditutup turun 33% dan rubel jatuh ke rekor terendah terhadap dolar.

Ancaman sanksi ekonomi dari banyak negara, seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Uni Eropa juga dapat memukul lebih jauh kekayaan para orang terkaya Rusia. Berikut 11 orang terkaya di Rusia yang kehilangan hartanya pasca serangan Putin ke Ukraina, dikutip dari Forbes:

1. Vagit Alekperov

Mantan pekerja rig laut minyak Kaspia dan mantan menteri perminyakan Soviet adalah ketua perusahaan minyak independen terbesar Rusia, Lukoil. Kekayaannya turun sebesar US$ 3,8 miliar atau 15,4%.

2. Alexey Mordashov

Pemegang saham mayoritas di perusahaan baja Severstal, yang sudah jalankan selama 19 tahun sebagai CEO. Kekayaannya turun sebesar US$ 3,3 miliar atau 11,3%.

3. Sulaiman Kerimov

Seorang ekonom terlatih, Kerimov berkarir dengan berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang tertekan di Rusia. Sebagian besar kekayaannya sekarang berasal dari sahamnya di produsen emas terbesar Rusia, Polyus. Kekayaannya turun sebesar US$ 2,6 miliar atau 18,2%.

4. Vladimir Lisin

Ketua NLMK Group, produsen produk baja terkemuka. Kekayaan turun sebesar 8,3% atau sekitar US$ 2,5 miliar.

5. Oleg Tinkov

Pendiri bank Rusia, Tinkoff, dijatuhi hukuman tahun lalu karena mengajukan pengembalian pajak palsu dan setuju untuk membayar lebih dari setengah miliar kepada pemerintah AS. Kekayaannya turun sebesar US$ 2 miliar atau 52,2%, melebihi setengah kekayaannya saat itu.

6. Vladimir Potanina

Disebut sebagai rekan dekat presiden Rusia oleh Departemen Keuangan AS pada 2018, sebagian besar kekayaannya disimpan di raksasa pertambangan Norilsk Nickel. Kekayaan turun sebesar US$ 1,9 miliar atau sekitar 7%.

7. Leonid Mikhelson

Pemegang saham utama produsen gas Novatek. Kekayaan turun sebesar US$ 1,7 miliar atau sekitar 6,4%.

8. Gennady Timchenko

Timchenko terkena sanksi pada hari Selasa setelah Putin mengerahkan pasukan ke dua wilayah di Ukraina timur. Kekayaan turun sebesar US$ 1,7 miliar atau sekitar 7,2%.

9. Leonid Fedun

Mantan pria militer yang berubah menjadi jagoan keuangan adalah tangan kanan Alekperov di Lukoil. Kekayaannya turun US$ 1,2 miliar atau 12,8%.

10. Mikhail Shelkov

Mantan kepala divisi investasi Rostec milik negara, yang mengendalikan kontraktor militer di Rusia, sekarang mendapatkan sebagian besar kekayaannya dari sahamnya di VSMPO-AVISMA, produsen titanium terbesar di dunia untuk industri kedirgantaraan. Kekayaan turun US$ 1,1 miliar atau 24,6%.

11. Roman Abramovich

Anggota parlemen oposisi Inggris menuntut penyitaan aset Abramovich termasuk klub sepak bola Chelsea. Kekayaannya turun US$ 1 miliar.


(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gawat! Rusia Tembak 3 Rudal ke Perbatasan NATO, Batal Damai?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular