
Selesai di 2024, Kilang Balikpapan Jadi Kilang Terbesar di RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Djoko Priyono menyebut, proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur akan menjadi kilang terbesar di tanah air.
"Ini (RDMP Balikpapan) melebihi dari Kilang Cilacap. Saat ini Cilacap (hasil produksinya) mencapai 345.000 barel per hari. Nanti Kilang Balikpapan 360.000 barel per hari. Selisih ini menjadi kilang terbesar di Indonesia, menggeser posisi Cilacap yang nomor satu saat ini," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (23/2/2022).
Untuk diketahui, KPI menargetkan pembangunan RDMP Balikpapan di tahun ini akan mencapai 65% dan ditargetkan untuk bisa menyelesaikan Tangki Timbun Resideu Catalytic Cracking (RCC) dengan kapasitas 61.123 meter kubik.
Djoko menjelaskan, nantinya project RDMP akan dioperasikan secara bertahap. Pada Oktober 2023, akan dilakukan existing unit untuk melakukan refinery dengan kapasitas 360 MB/bln.
Kemudian pada tahap berikutnya, untuk memulai produksi untuk RCC kompleks di mana pada 2024 akan menambah produksi gasoline sekelas Pertamax Euro 5 dan Propylene.
"Kita betul-betul akan start untuk gasoline block pada November 2024. Jadi all unit proses di 2024 semua akan siap untuk produksi," ujarnya.
Beberapa produk yang dihasilkan antara lain, BBM solar. Pertamax, Pertalite, Pertadex, dan Avtur. Semua produk BBM akan ke Euro 5 dengan sulfur di bawah 10 ppm.
Selain menghasilkan BBM yang ramah lingkungan, RDMP Balikpapan juga, kata Djoko akan menghasilkan produk non BBM seperti Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan propylene yang akan menjadi bahan baku bijih plastik.
Adapun untuk jenis petrochemical, produksinya juga akan naik dari total saat ini 1.660 kilo ton per tahun, akan meningkat menjadi 8.000 kilo ton per tahun, setelah beroperasinya RDMP Balikpapan.
RDMP Balikpapan juga ditargetkan dapat menyerap Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimum 30%. RDMP Balikpapan juga bertujuan meningkatkan kompleksitas kilang dari 4.4 menjadi 8.8 yang dihitung melalui Nelson Complexity Index.
Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas mengolah minyak mentah ekonomis yang tersedia di pasar.
Sesuai dengan target re-forecast, Proyek RDMP Balikpapan ini harus dapat menyelesaikan pembangunan serta mengoperasikan Utilities Complex yang baru pada tahun 2023, serta RFCC dan Alkylation Complex di semester satu tahun 2024 dan unit penghasil HOMC pada akhir semester dua tahun 2024.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Libatkan Himbara Bangun Kilang US$ 7 miliar