Begini Strategi Pemerintah Dorong Transisi Energi
Foto: Uji coba ekosistem kendaraan listrik (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah terus mendorong pembiayaan hijau dalam pembangunan yang berkelanjutan, termasuk transisi Energi Baru Terbarukan (EBT).
Dia menjelaskan pembiayaan hijau itu penting dan tidak hanya terbatas dari APBN ataupun penerbitan utang atau green sukuk, tapi instrument lain seperti pembiayaan harus didorong dari swasta juga lembaga donor internasional untuk pelestarian alam.
Selain itu Airlangga menjelaskan, keberadaan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), yang diharapkan dapat mendorong terbitnya perdagangan karbon secara transparan.
"Pemerintah terus tingkatkan program pembiayaan hijau, beberapa EBT mendapatkan pembiayaan dari development finance institution dan export credit agency," jelas Airlangga dalam sebuah webinar, Rabu (23/2/2022).
Di sektor keuangan, OJK juga mendorong road map taksonomi hijau. Supaya, lanjut Airlangga, Indonesia bisa menjadi acuan standar ekonomi hijau.
"Indonesia akan siapkan di sektor infrastruktur maupun mekanisme persiapan agar perdagangan karbon dilaksanakan," katanya.
Diketahui OJK menyiapkan insentif dari sisi fiskal untuk industri yang masuk dalam sektor taksonomi hijau. Nantinya insentif yang diberikan mulai dari hulu hingga hilir seperti bunga murah untuk kredit di sektor hijau, insentif pajak, kredit modal kerja dan lainnya.
Airlangga juga mengatakan dari aspek regulasi, Undang - Undang Cipta Kerja juga mempermudah ekosistem berusaha. Selain itu, SWF - INA diharapkan berperan dalam investasi jangka panjang.
[Gambas:Video CNBC]
RI Genjot Ekonomi Hijau, Deretan Fasilitas Perpajakan Diobral
(dce/dce)
